Sanksi untuk Pemain yang Tampil European Super League: Dilarang Bela Timnas!

Asad Arifin | 19 April 2021 12:12
Sanksi untuk Pemain yang Tampil European Super League: Dilarang Bela Timnas!
Skuad Manchester United merayakan gol Mason Greenwood ke gawang Burnley, Minggu (18/4/2021) (c) Pool Getty via AP Photo

Bola.net - Sanksi berat menanti klub dan pemain yang tampil di European Super League [ESL] atau Piala Super Eropa. Bagi pemain, mereka bakal dilarang membela timnas masing-masing pada laga di bawah naungan UEFA.

Sebanyak 12 klub resmi ambil bagian pada ESL. Deklarasi telah dilakukan dan susunan pengurus utama sudah dibentuk. Presiden Real Madrid, Florentino Perez, ditunjuk sebagai presiden.

Advertisement

Sejauh ini, ada tiga klub yang mundur dari ESL yakni Bayern Munchen, PSG dan Dortmund. Sedangkan, RB Leipzig dan Porto dikabarkan bakal ambil bagian bersama dengan 12 klub yang lainnya.

1 dari 5 halaman

Apa Sanksinya?

Apa Sanksinya?

Cristiano Ronaldo merayakang golnya di laga Luksemburg vs Portugal, Kualifikasi Piala Dunia 2022. (c) AP Photo

UEFA dan FIFA resmi tidak memberi restu atas digelarnya ESL. Banyak yang menilai ESL akan menjadi pesaing Liga Champions yang jadi salah satu produk unggulan UEFA di level klub.

Premier League, La Liga, dan Serie A juga melarang digelarnya ESL. Mereka berada di barisan yang sama dengan UEFA dan FIFA. Sanksi pun disiapkan bagi mereka yang akan ambil bagian di ESL.

"Kami akan mempertimbangkan semua tindakan yang tersedia, di semua tingkatan, baik peradilan dan olahraga untuk mencegah hal ini terjadi. Sepak bola didasarkan pada kompetisi terbuka dan prestasi olahraga; tidak bisa dengan cara lain," kata UEFA.

"Klub yang bersangkutan akan dilarang bermain di kompetisi lain di tingkat domestik, Eropa atau dunia, dan pemain mereka bisa ditolak kesempatannya untuk mewakili tim nasional mereka," tegas UEFA.

2 dari 5 halaman

Apa Kata Mereka?

Apa Kata Mereka?

Roy Keane (c) Ist

Ada banyak pro dan kontra ihwal ide digelarnya ESL ini. Bagi pihak yang mendukung, mereka yakin ESL akan memberikan banyak keuntungan terutama dari sisi finansial. Namun, ada juga yang menolak karena dinilai bakal tidak adil.

"Ini adalah perang terhadap dunia sepak bola. Ini aib. Memalukan. Dan itu bertentangan dengan segala hal yang berkaitan dengan sepak bola," ujar Rio Ferdinand kepada BT Sports.

"Itu tergantung pada uang, keserakahan," kata Roy Keane pada Sky Sports.

"Jelas, kami belum mendengar apa-apa dari FIFA tapi itu tidak terdengar bagus, semoga saja mereka menghentikannya karena itu hanya keserakahan nyata," tegas mantan kapten Manchester United itu.

3 dari 5 halaman

Suporter Liverpool saat beri dukungan ketika lawan Barcelona. (c) AP Photo

"Premier League telah dijalankan dengan luar biasa. Kita semua tahu klub adalah investasi, ini adalah bisnis pada akhirnya, tetapi apa yang terjadi pada para penggemar?," buka Micah Richards, pandit sepak bola Inggris.

"Apa yang terjadi dengan kenangan yang dimiliki para penggemar selama bertahun-tahun, mereka dilupakan demi uang? Begitulah sepak bola sekarang ini dan itu adalah aib nyata jika saya jujur," tegas eks pemain Man City itu.

4 dari 5 halaman

Memalukan

Memalukan

Gary Neville (c) AFP

"Saya tidak menentang modernisasi kompetisi sepak bola, tetapi mengajukan proposal setelah Covid adalah skandal nyata. United dan enam klub besar lainnya yang telah mendaftar harus malu pada diri sendiri," buka Gary Neville, pandit sepak bola Inggris.

"Apakah ada Arsenal di liga? Mereka baru saja bermain imbang dengan Fulham. Enam klub Inggris seharusnya mendapatkan poin dari mereka musim ini. Ini benar-benar lelucon," kata Neville.

5 dari 5 halaman

Membantu Sepak Bola

Membantu Sepak Bola

Florentino Perez (c) AP Photo

"Kami akan membantu sepak bola di semua tingkatan untuk mengambil tempat yang selayaknya di dunia," kata Florentino Perez, presiden ESL, dikutip dari Marca.

"Sepak bola adalah satu-satunya olahraga global di dunia dengan lebih dari empat miliar penggemar dan merupakan tanggung jawab kami sebagai klub besar untuk menanggapi keinginan para penggemar," tegasnya.

Sumber: UEFA