Sahin Saksi Keajaiban Liverpool di Istanbul
Editor Bolanet | 1 September 2012 15:30
- Midfielder anyar , Nuri Sahin mengaku terinspirasi oleh kemenangan The Reds di final Liga Champions 2005 yang ia saksikan di Istanbul.
Sahin, yang dipinjam dari Real Madrid minggu lalu mengutarakan bahwa ia sungguh-sungguh merasakan magis yang ditunjukkan oleh Liverpool saat berhasil membalikkan keadaan.
Pada pertandingan final tersebut, Liverpool memang sempat tertinggal 0-3 dari AC Milan hingga jeda babak pertama. Semua orang menganggap pertandingan sudah usai. Namun tidak dengan Sahin.
Kami masih menjadi juara Eropa U-17 bersama tim nasional dan mendapat undangan untuk pertandingan itu oleh asosiasi sepak bola Turki. Kami duduk dekat dengan para pendukung Liverpool dan di jeda babak pertama mereka semua menangis, tutur pemain terbaik Bundesliga 2010/11 tersebut.
Kemudian Dietmar Hamann masuk dan mengubah pertandingan. Ketika kedudukan menjadi 3-2, keadaan menggila, hingga bulu kuduk lengan saya merinding. Setelah itu saya berpikir Liverpool akan menang. Jika anda membalikkan situasi seperti itu, anda pasti menang.
Alur pertandingan yang begitu dramatis dinilai Sahin sangat menginspirasi banyak orang. Ditambah dengan perjuangan Liverpool yang dengan heroik akhirnya mampu memenangi gelar bergengsi seperti Liga Champions.
Ketika saya menyaksikan Steven Gerrard mengangkat trofi Liga Champions, saya berpikir bahwa suatu hari saya ingin memenanginya. Membalikkan keadaan seperti itu memberi inspirasi bagi semua orang. Kami semua berpikir, ini adalah sepak bola yang nyata dan itulah mengapa kami mencintainya, pungkas Sahin menutup cerita pengalamannya. (sun/atg)
Sahin, yang dipinjam dari Real Madrid minggu lalu mengutarakan bahwa ia sungguh-sungguh merasakan magis yang ditunjukkan oleh Liverpool saat berhasil membalikkan keadaan.
Pada pertandingan final tersebut, Liverpool memang sempat tertinggal 0-3 dari AC Milan hingga jeda babak pertama. Semua orang menganggap pertandingan sudah usai. Namun tidak dengan Sahin.
Kami masih menjadi juara Eropa U-17 bersama tim nasional dan mendapat undangan untuk pertandingan itu oleh asosiasi sepak bola Turki. Kami duduk dekat dengan para pendukung Liverpool dan di jeda babak pertama mereka semua menangis, tutur pemain terbaik Bundesliga 2010/11 tersebut.
Kemudian Dietmar Hamann masuk dan mengubah pertandingan. Ketika kedudukan menjadi 3-2, keadaan menggila, hingga bulu kuduk lengan saya merinding. Setelah itu saya berpikir Liverpool akan menang. Jika anda membalikkan situasi seperti itu, anda pasti menang.
Alur pertandingan yang begitu dramatis dinilai Sahin sangat menginspirasi banyak orang. Ditambah dengan perjuangan Liverpool yang dengan heroik akhirnya mampu memenangi gelar bergengsi seperti Liga Champions.
Ketika saya menyaksikan Steven Gerrard mengangkat trofi Liga Champions, saya berpikir bahwa suatu hari saya ingin memenanginya. Membalikkan keadaan seperti itu memberi inspirasi bagi semua orang. Kami semua berpikir, ini adalah sepak bola yang nyata dan itulah mengapa kami mencintainya, pungkas Sahin menutup cerita pengalamannya. (sun/atg)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bojan Jelaskan Alasan Memilih Nomor Punggung Kaka
Liga Italia 31 Agustus 2012, 17:01 -
Idolakan Inzaghi, Bojan Ingin Bangkit di Milan
Liga Italia 31 Agustus 2012, 16:31 -
Bojan Indikasikan Guardiola Bakal Tangani Milan
Liga Italia 31 Agustus 2012, 13:01 -
M'Baye Niang Ogah Disamakan Thierry Henry
Liga Italia 31 Agustus 2012, 12:20 -
De Jong Bahagia Gabung Milan Merah
Liga Italia 31 Agustus 2012, 12:08
LATEST UPDATE
-
Manchester United Resmi Ubah Nama Patrick Dorgu di Daftar Pemain Mereka
Liga Inggris 25 Maret 2025, 12:21 -
Link Live Streaming Nonton Timnas Indonesia vs Bahrain, Klik di Sini!
Tim Nasional 25 Maret 2025, 12:09
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain yang Bisa Jadi Penerus Ronaldo di Timnas Portugal
Editorial 25 Maret 2025, 11:53 -
Di Mana Mereka Sekarang? 3 Pemain MU Paling Underrated Era Sir Alex Ferguson
Editorial 24 Maret 2025, 12:37 -
5 Eks Pemain Premier League yang Bisa Diboyong Arsenal
Editorial 24 Maret 2025, 12:10 -
Ayah dan Anak yang Bermain untuk Klub yang Sama: Ada Pelatih Timnas Indonesia
Editorial 24 Maret 2025, 11:44