Presiden La Liga Desak UEFA Untuk Jatuhkan Hukuman Berat Bagi Manchester City
Dimas Ardi Prasetya | 21 Januari 2020 19:55
Bola.net - Presiden La Liga Javier Tebas mendesak UEFA agar segera menghukum Manchester City seberat-beratnya lantaran melakukan aksi 'doping' finansial.
Manchester City sebelumnya berstatus sebagai tim medioker. Akan tetapi mereka bisa menjelma menjadi tim raksasa di Inggris setelah dibeli oleh pengusaha kaya raya dari Abu Dhabi, Sheikh Mansour pada tahun 2008 silam.
City kemudian bisa mendatangkan pemain top dunia ke Etihad Stadium. Mereka pun mulai bisa mendominasi kompetisi domestik di Inggris, dan bahkan sanggup menyaingi rival sekotannya, Manchester United.
Akan tetapi banyak pihak yang menuding bahwa City melakukan kecurangan secara finansial. Mereka diklaim tidak patuh pada aturan Financial Fair Play (FFP) dari UEFA.
City sendiri sekarang ini tengah menjalani proses investigasi dari UEFA, terkait adanya indikasi pelanggaran aturan FFP tersebut. JIka terbukti bersalah, salah satu hukuman yang bisa mereka dapat adalah didepak dari kompetisi Liga Champions.
Desakan Javier Tebas
Saat ini Manchester City masih bisa bermain di kompetisi Liga Champions. Dan sembari menunggu penyelidikan tuntas, Javier Tebas angkat bicara soal kasus tersebut.
Pria berusia 57 tahun itu mendesak pihak UEFA agar menjatuhkan sanksi yang berat pada Man City. Ia merasa pede melakukan itu karena memiliki data terkait transaksi keuangan The Citizen yang kemudian setelah ia pelajari, dianggapnya tidak wajar.
"Jelas sanksi perlu dijatuhkan ... Saya tahu angka-angka Manchester City, dari mana pendapatan mereka berasal dan angka-angka itu tidak masuk akal sampai batas tertentu," serunya seperti dilansir Daily Mail.
"Salah satu masalah utama dalam sepakbola Eropa terkait dengan doping (secara finansial). Karena ketika kita memiliki klub yang dibiayai oleh negara maka itu berdampak pada gaji," seru Tebas.
Manchester City Plus PSG
Manchester City bukan satu-satunya klub yang disorot oleh Javier Tebas. Pria asal Kosta Rika ini juga mencium adanya indikasi pelanggaran keuangan serupa juga dilakukan oleh PSG, yang dimiliki oleh perusahaan asal Qatar yakni Qatar Sports Investments.
Tebas merasa bahwa sejauh ini UEFA bekerja cukup bagus dalam menangani kasus pelanggaran FFP. Namun ia melihat lembaga itu masih kurang garang saat berhadapan dengan Man City maupun PSG.
"Saya pikir dalam beberapa kasus (UEFA) telah menangani beberapa kasus FFP dengan cara yang benar dan untuk itu mereka harus diberi selamat tetapi ada dua kasus khusus, Manchester City dan PSG, yang saya pikir tidak ditangani dengan benar," ketus Tebas.
"Itu bukan hanya pendapat saya tetapi juga anggota komite keuangan UEFA yang berpikir akan lebih baik untuk membuka kasus PSG lagi," sambungnya.
PSG sempat diinvestigasi terkait dugaan pelanggaran FFP tersebut namun pada tahun 2018 kemarin namun pihak UEFA menyatakan mereka tak melakukan pelanggaran apa pun. Akan tetapi kasus Manchester City kemudian dirujuk ke Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA menyusul tuduhan bahwa mereka menggelembungkan nilai kesepakatan sponsor dalam apa yang diklaim sebagai upaya untuk mengakali aturan FFP tersebut.
(daily mail)
Baca Juga:
- Tahun 2019, Keuangan Chelsea Minus Rp. 1,78 Trilyun
- Waduh, Real Madrid Terancam Terkena Sanksi FFP?
- Calon Bintang Juventus Berikutnya: Kylian Mbappe
- AC Milan Terima Keputusan Ditendang dari Liga Europa
- Liverpool Diklaim Terlihat Hebat Karena Tim Premier League Lainnya Bobrok
- Akui Liverpool Sangat Kuat, Guardiola: Kami Tidak Bisa Membantah
- Bela Simon Mignolet, Vincent Kompany Omeli Fans Anderlecht
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mau Edinson Cavani, MU Diminta Siapkan Uang Segini
Liga Inggris 20 Januari 2020, 22:00 -
Edinson Cavani Dijual, Tertarik Beli MU?
Liga Inggris 20 Januari 2020, 19:40 -
Bukan MU, Kalidou Koulibaly Bakal Gabung Klub Ini
Liga Inggris 20 Januari 2020, 18:00 -
Arsenal Segera Kunci Transfer Pemain PSG Ini
Liga Inggris 20 Januari 2020, 17:40 -
Ingin Dapatkan Layvin Kurzawa, Ini yang Harus Dilakukan Arsenal
Liga Inggris 19 Januari 2020, 22:30
LATEST UPDATE
-
2 Kesalahan Fatal Nathan Tjoe-A-On yang Berujung Gol-gol Australia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 17:01 -
Langit Biru yang Mencekam: Laga Berat Argentina di Kandang Uruguay
Amerika Latin 20 Maret 2025, 15:59 -
Nomor 10 Timnas Indonesia: Dari Kurniawan Dwi Yulianto Turun ke Ole Romeny
Tim Nasional 20 Maret 2025, 15:35 -
Nonton Live Streaming Australia vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tim Nasional 20 Maret 2025, 15:30 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix 2025 di Vidio
Otomotif 20 Maret 2025, 15:29
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40