Nyaris Pecundangi Real Madrid, Club Brugge Bangga Sekaligus Kecewa

Afdholud Dzikry | 2 Oktober 2019 09:34
Nyaris Pecundangi Real Madrid, Club Brugge Bangga Sekaligus Kecewa
Pelatih Club Brugge, Philippe Clement. (c) AP Photo

Bola.net - Pelatih Club Brugge, Philippe Clement mengaku bangga dan kecewa setelah timnya sukses menahan imbang Real Madrid di ajang Liga Champions.

Club Brugge membuat kejutan ketika tandang ke Santiago Bernabeu di lanjutan penyisihan grup Liga Champions. Pada laga tersebut, tak ada yang menyangka klub Belgia tersebut nyaris menang sebelum imbang 2-2.

Advertisement

Pada laga tersebut, Club Brugge bahkan sempat unggul lebih dahulu hingga menit ke-55. Dua gol dari Emmanuel Bonaventure pada menit ke-9 dan ke-39 membawa tim tamu unggul terlebih dahulu.

Tuan rumah sempat memperkecil kedudukan lewat sundulan Sergio Ramos pada menit ke-55. Kemenangan di depan mata milik Club Brugge kemudian sirna setelah Casemiro menyundul masuk bola lima menit jelang pertandingan berakhir.

1 dari 2 halaman

Kecewa Sekaligus Bangga

Seusai pertandingan, Philippe Clement pun mengungkapkan bahwa timnya sudah membuktikan diri kelayakan mereka di Liga Champions. Hasil imbang 2-2 ini juga membuatnya sedikit kecewa, tapi juga bangga dengan apa yang dilakukan dan ditunjukkan oleh pemainnya.

"Saya tak ingin mereka hanya bertahan, tapi juga menciptakan peluang. Ini harusnya memberi mereka kepercayaan diri karena mereka telah membuktikan kelayakan mereka di Liga Champions," ujarnya di situs resmi Liga Champions.

"Saya senang dengan hasil akhirnya, tapi di waktu sama juga kecewa. Tapi saya hanya bisa bangga dengan para pemain saya karena saya sudah meminta banyak dari mereka," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Taktik Strategi Club Brugge Sukses

Salah satu kunci raihan satu poin di Santiago Bernabeu tersebut menurut Clement adalah taktik dan kemauan para pemainnya untuk tampil bagus.

"Saya minta pemain saya untuk berani, keluar menyerang, bermain sepak bola, dan ini adalah bagian dari rencana taktik kami untuk mencoba dan mengisolasi bek tengah mereka melawan para pemain depan cepat kami," lanjutnya.

"Untuk mencapai apa yang kami inginkan secara taktik, ini perlu seluruh tim bermain baik. Saya ingin bola dimainkan di depan, dan kami melakukannya," tutupnya.