Masih Ingat Momen Terry Angkat Trofi UCL Dengan Jersey Lengkap Chelsea? Ini Penjelasannya

Dimas Ardi Prasetya | 4 April 2020 07:20
Masih Ingat Momen Terry Angkat Trofi UCL Dengan Jersey Lengkap Chelsea? Ini Penjelasannya
John Terry (c) AFP

Bola.net - Eks gelandang Chelsea Ramires membeberkan apa alasan John Terry berganti pakaian dan mengenakan jersey The Blues setelah timnya memenangi trofi Liga Champions 2012.

Chelsea bisa meraih tiket ke final setelah di semifinal memenangi pertarungan melawan Barcelona. Namun kemenangan itu memakan korban.

Advertisement

John Terry harus mendapat kartu merah di leg kedua. Artinya ia tak akan bisa bermain di babak final, melawan Bayern Munchen.

Laga final Liga Champions saat itu digelar di Allianz Arena, yang merupakan kandang Bayern Munchen. Terry hadir di stadion untuk menonton laga itu tentunya.

1 dari 3 halaman

Selebrasi John Terry

Saat itu pertarungan berlangsung dengan ketat. Di waktu normal kedua tim bermain imbang 1-1.

Di babak extra time, tak ada gol yang tercipta. Pada akhirnya laga dilanjutkan ke babak adu penalti.

Di sini, Chelsea berhasil menang dengan skor 3-4. Mereka menang setelah dua eksekutor Bayern gagal melaksanakan tugasnya.

Skuat Chelsea tentu merayakan kemenangan itu dengan meriah. Namun yang mengejutkan adalah, Terry ikut berselebrasi. Ia berganti pakaian dan kemudian mengenakan jersey The Blues secara lengkap.

2 dari 3 halaman

Penjelasan dari Ramires

Aksi yang dilakukan oleh John Terry itu mengundang rasa heran dan juga cemoohan dari fans klub lain dari penjuru Inggris. Namun kini Ramires memberikan penjelasan terkait apa yang sebenarnya terjadi.

Pria asal Brasil ini mengatakan bahwa hal itu bukan inisiatif Terry. Ia melakukannya karena diminta oleh pihak klub.

"Kami semua berganti pakaian pasca-pertandingan," kata Ramires kepada majalah FourFourTwo.

"Gagasan itu datang dari klub, karena mereka ingin semua orang siap untuk foto tim," terangnya.

3 dari 3 halaman

Emosi Ramires

Ramires saat itu juga gagal bermain di final melawan Bayern Munchen. Sebab ia mendapatkan sanksi larangan bermain karena akumulasi kartu kuning.

Di laga itu Chelsea tertinggal lebih dahulu. Diakui Ramires ia sempat merasa sangat tegang sebelum akhirnya Didier Drogba bisa menyamakan kedudukan tak lama berselang.

"Saya benar-benar gugup! Saya menendang banyak hal. Saya menjerit, saya mengumpat," kenangnya.

“Ketika Bayern mencetak gol, itu sudah melewati menit ke-80 dan beberapa fans sudah mulai merasa kesal," serunya.

"Tapi ketika Drogba mencetak gol, katakanlah kita membalas dendam. Itu adalah ledakan kebahagiaan! Terry berdiri dari kursinya untuk merayakan gol itu," ujarnya.

"Ketika datang giliran Drogba untuk jadi penendang penalti terakhir saya sangat yakin - ia adalah pengambil penalti terbaik kami. Kami berada di atas bulan saat laga berakhir," tandas Ramires.

(fourfourtwo)