Kenang Malam Istanbul, Benitez Bongkar Rahasia di Jeda Paruh Waktu Sebelum Liverpool Gulingkan Milan
Richard Andreas | 26 Mei 2020 06:00
Bola.net - Istanbul 2005, momen yang selamanya dikenang Liverpool. Kala itu, The Reds berhasil menjuarai Liga Champions dengan menggulingkan AC Milan di babak adu penalti.
Bukan hanya adu penaltinya yang luar biasa, tapi cara Liverpool bangkit dari ketertinggalan. Pasalnya, saat itu skuad Rafael Benitez sudah tertinggal tiga gol di babak pertama, harapan juara begitu tipis.
Namun, ternyata Liverpool berbalik bangkit di babak kedua dan mencetak tiga gol balasan hanya dalam rentang enam menit (54', 56', 60'). Kebangkitan Liverpool inilah yang dikenang sebagai salah satu comeback terbaik dalam sejarah Liga Champions.
Ada beberapa faktor di balik kebangkitan Liverpool, salah satunya peran Benitez sebagai pelatih. Ucapan Benitez di paruh waktu benar-benar mengubah mental skuadnya untuk memasuki babak kedua.
Seperti apa tepatnya? Selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Jelas Harus Berubah
Tidak ada rahasia besar, Benitez hanya memotivasi timnya untuk mengubah segalanya di babak kedua. Mulai dari gaya bermain sampai kualitas mental, Liverpool harus berubah untuk bangkit.
"Ketika Anda kebobolan gol kedua, Anda harus mulai berpikir untuk mengubah sesuatu. Dan jika Anda kebobolan ketiga kalinya? Ya, Anda jelas harus mengubah sesuatu, itu sangat jelas," ujar Benitez kepada The Athletic.
"Saya bicara dengan Pako Ayestaran, asisten saya: 'Saya bakal bicara dengan para pemain dan membahas tentang perubahan tiga bek untuk menambah satu pemain di lini tengah. Anda mulailah membantu para pemain pemanasan'."
"Pesan yang kami sampaikan pada para pemain adalah soal kepercayaan diri. Coba mencetak gol cepat, kembali ke permainan. Itulah yang utama," lanjutnya.
Laga Final
Mungkin pada laga-laga lainnya Benitez bakal meminta skuadnya meningkatkan pertahanan dan berusaha tidak kebobolan lebih banyak. Namun, pada laga besar sekelas final, dia tahu harus berjudi membalikkan keadaan.
"Pada situasi lain atau dengan tim yang lebih kecil, mungkin Anda berusaha membatasi masalah, sebab Anda tidak mau kebobolan empat atau lima kali. Namun, ini adalah laga final," lanjut Benitez.
"Anda harus mencoba. Lalu, tergantung pada apa yang terjadi di beberapa menit pertama, Anda harus membuat keputusan. Sekali lagi, kami berhasil melakukannya," tutupnya.
Sumber: The Athletic
Baca ini juga ya!
- Kaka Bicara Inzaghi, UCL 2007 dan Hantu Final 2005
- Hari Ini 15 Tahun Lalu: Bagaimana Kisah Liverpool Tertinggal, Bangkit, Lalu Jadi Juara di Istanbul?
- Kocak! Terus Tersiksa Kala Jumpa Werner, Mainz Minta Klopp Segera Merekrutnya ke Liverpool
- Akankah Timo Werner Menjadi Fernando Torres Baru untuk Liverpool?
- Timo Werner dan Kai Havertz, Transfer Impian Liverpool yang Bersinar di Bundesliga
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Dani Pedrosa Jagokan Marc Marquez Tembus 100 Kemenangan di MotoGP Tahun Ini Juga
Otomotif 21 Maret 2025, 17:32 -
Andai Rajin Latihan, Eden Hazard Bisa Sehebat Ronaldo atau Messi!
Liga Inggris 21 Maret 2025, 16:30 -
Tekanan di Pundak Patrick Kluivert Saat Timnas Indonesia Jumpa Bahrain
Tim Nasional 21 Maret 2025, 16:23 -
Prediksi Jerman vs Italia 24 Maret 2025
Piala Eropa 21 Maret 2025, 15:59 -
Prediksi Portugal vs Denmark 24 Maret 2025
Piala Eropa 21 Maret 2025, 15:58 -
Prediksi Prancis vs Kroasia 24 Maret 2025
Piala Eropa 21 Maret 2025, 15:57 -
Prediksi Spanyol vs Belanda 24 Maret 2025
Piala Eropa 21 Maret 2025, 15:56
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39