Kekalahan Liverpool dari Madrid Menjadi Pil Terpahit Dalam Karir Henderson

Dimas Ardi Prasetya | 2 April 2020 22:41
Kekalahan Liverpool dari Madrid Menjadi Pil Terpahit Dalam Karir Henderson
Jordan Henderson (c) AFP

Bola.net - Gelandang Liverpool Jordan Henderson mengaku ia mengalami perasaan terburuk di sepanjang karirnya ketika The Reds menelan kekalahan di final Liga Champions kontra Real Madrid.

Liverpool mulai benar-benar menunjukkan tajinya pada musim 2017-18. Tim asuhan Jurgen Klopp itu mampu tampil perkasa di pentas Premier League.

Advertisement

Secara mengejutkan mereka juga tampil apik di Liga Champions. Sebagai hasilnya, Liverpool berhasil masuk ke final.

Di partai puncak itu, Liverpool dihadapkan melawan Real Madrid. Namun sayang, The Reds kalah dengan skor 1-3 di laga tersebut, secara kontroversial.

1 dari 3 halaman

Momen Terburuk

Kekalahan dari Real Madrid itu sangat membekas di benak Jordan Henderson. Sebab ia merasa optimis Liverpool sebelumnya akan meraih buah dari kerja keras mereka sejak ditangani Jurgen Klopp mulai akhir tahun 2015.

"Saya pikir kalah di final Liga Champions tahun sebelumnya melawan Real Madrid, itu adalah perasaan terburuk dalam karir saya di sepak bola dan bagi banyak dari pemain kami," kata Henderson pada Sky Sports.

"Setelah melewati itu dengan bermain di musim yang begitu baik, saya merasa kami berada di arah yang benar dan masih membaik," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Penyulut Semangat

Kekalahan itu memang sangat mengecewakan. Namun hal itu juga yang kemudian membuat semangat Henderson dkk tersulut untuk tampil lebih baik lagi pada musim 2018-19.

Hasilnya pun terlihat di Premier League dan Liga Champions. Liverpool mampu bersaing di Premier League melawan Manchester City sementara di pentas Eropa mereka mampu melenggang ke final lagi.

"Itu memberi kami sedikit tambahan bahan bakar ke api untuk pergi lagi musim berikutnya. Kami merasa masih ada lagi yang akan datang dari kami sebagai sebuah tim, dan apa yang kemudian kami capai di liga dan Liga Champions adalah fantastis," serunya.

3 dari 3 halaman

Momen Terbaik

Sayangnya di Premier League, Liverpool bernasib sial. Mereka disalip oleh Manchester City di klasemen liga dan akhirnya gagal juara dengan selisih satu poin. Padahal dalam semusim mereka cuma kalah sekali saja.

Akan tetapi Liverpool dengan relatif cepat bisa menghapus kesedihan tersebut. Sebab kini mereka bisa menjadi juara Liga Champions setelah di final mengalahkan Tottenham.

"Kalah di liga pada hari terakhir adalah momen yang menyakitkan dan sulit bagi tim, tetapi kemudian dalam beberapa minggu itu adalah momen terbaik dalam karir kami sejauh ini. Itu adalah perputaran yang lebih cepat dalam hal emosi musim lalu, dari Mei hingga awal Juni," serunya.

"Sangat besar bagi kami sebagai tim untuk akhirnya mendapatkan trofi pertama melewati batas. Sejak itu, kepercayaan diri terus tumbuh," koar Henderson.

Musim 2019-20 ini, Jordan Henderson dkk harusnya sudah menjadi juara liga untuk pertama kalinya dalam 30 tahun. Namun Liverpool harus menunda perayaannya lantaran Premier League dihentikan sementara karena pandemi virus corona.

(sky sports)