Kegagalan 2003 dan 2015 Memotivasi Buffon Untuk Raih Trofi Juara UCL 2017

Dimas Ardi Prasetya | 9 Mei 2017 00:53
Kegagalan 2003 dan 2015 Memotivasi Buffon Untuk Raih Trofi Juara UCL 2017
Gianluigi Buffon. (c) AFP

Bola.net - - Kapten Juventus Gianluigi Buffon mengaku bahwa kegagalan dirinya menjadi juara di final Liga Champions edisi tahun 20003 dan 2015 membuat dirinya sangat termotivasi untuk meraih trofi tersebut di musim ini.

Di sepanjang sejarahnya bersama Bianconeri, Buffon memang sempat dua kali menapak ke final Liga Champions. Yang pertama di tahun 2003 saat lawan AC Milan.

Duel itu berakhir dengan adu penalti. Namun pada akhirnya justru Juve yang kalah

Pada tahun 2015, final kembali menyapa mereka. Namun kali ini mereka harud rela dipermak oleh klub sekelas a.

Buffon pun tidak mau mengulang kesalahan serupa. Ia pun termotivasi untuk bisa jadi juara di musim ini.

Pasti ada keinginan untuk menebus final di Berlin (atas Barcelona pada tahun 2015), tapi saya juga harus menebus kesalahan pada final di Manchester pada tahun 2003 (ketika Juventus kalah dari AC Milan melalui adu penalti), jadi akan kembali setelah bertahun-tahun. Motivasi jauh lebih dalam,” ujar Buffon pada situs resmi UEFA.

Advertisement

Pada tahun 2015, kami kalah saat Barcelona berjalan sesui arah. Kami membiarkan sebuah gol hampir pada serangan balasan: Messi menghujamkan tembakan ke gawang, saya memembelokkannya dan Suarez mencetak gol. Kalah adu penalti di tahun 2003 sangat menyakitkan, tapi karena saya baru berumur 25 tahun, saya cukup tenang karena saya yakin akan menang lebih banyak lagi!” serunya.

Itulah kegembiraan pemain yang masih sangat muda. Saya nyaris memenangkannya pada kesempatan itu; Mereka melewatkan tiga penalti di final itu - saya menyelamatkan dua di antaranya. Hal-hal aneh terjadi. Itu tidak dimaksudkan untuk terjadi dan kami tidak cukup baik. Dalam olahraga dan kehidupan, mereka yang pantas mendapatkannya mungkin pada akhirnya akan mendapatkan ganjarannya,” tandasnya.