Fernando Redondo, Sihirnya Pernah Membuat Old Trafford Terhenyak

Gia Yuda Pradana | 2 April 2020 10:29
Fernando Redondo, Sihirnya Pernah Membuat Old Trafford Terhenyak
Fernando Redondo (c) Real Madrid

Bola.net - Fernando Redondo adalah salah satu gelandang terbaik di generasinya. Mantan pemain Argentina ini merupakan pilar Real Madrid di era 1990-an. Sebuah pertandingan melawan Manchester United di Old Trafford menjadi ajang pembuktian kehebatannya.

Redondo memperkuat Madrid periode 1994-2000. Selama di Madrid, gelandang dengan permainan elegan ini mendapatkan julukan El Principe, Sang Pangeran.

Advertisement

Atribut utama Redondo adalah creative passing, visi, teknik dan kontrol sempurna dengan kaki kirinya. Kemampuan untuk mengatur tempo permainan menjadikannya pilar penting di lini tengah.

Meski tak memiliki kecepatan, tapi pria kelahiran Argentina 6 Juni 1969 ini dianugerahi sederet kemampuan lain yang membuatnya mampu berkontribusi sama baiknya saat bertahan maupun menyerang.

Dari kariernya bersama Madrid, salah satu yang paling diingat dari Redondo adalah permainan briliannya saat menghadapi Manchester United di perempat final Liga Champions 1999/00.

1 dari 2 halaman

Permainan Magis

Permainan Magis

Fernando Redondo (c) AFP

Meski imbang 0-0 di Santiago Bernabeu pada leg pertama, Madrid racikan Vicente del Bosque pergi ke Old Trafford dengan optimisme tinggi. Misi lolos tercapai, dan itu tak bisa dilepaskan dari kontribusi masif Redondo.

Salah satunya tentu saja ketika Redondo mengarsiteki sebuah gol Madrid dengan permainan berkelas. Sihirnya membuat barisan pertahanan United tak berdaya, dan rangkaian aksinya itu sanggup membuat publik Old Trafford terhenyak.

Ditempel ketat Henning Berg sampai dekat garis tepi, Redondo me-nutmeg bek United itu dengan back-heel, menguasai bola dan mengopernya pada Raul untuk gol ketiga Madrid. Los Merengues menang 3-2 dan maju ke semifinal.

2 dari 2 halaman

Apa ada Magnet di Kakinya?

Apa ada Magnet di Kakinya?

Sir Alex Ferguson (c) AFP

United kesulitan mengembangkan permainan 'gara-gara' keberadaan Redondo di lini tengah. Sepanjang laga itu, hampir semua loose ball sepertinya jatuh ke kaki Redondo.

"Pemain ini, apa sebenarnya yang ada di dua sepatunya? Magnet?" kata manajer United, Alex Ferguson, setelah laga, seperti dikutip dari The Guardian.

Madrid kemudian menyingkirkan Bayern Munchen di semifinal dengan agregat 3-2 lewat gol-gol Nicolas Anelka dan satu bunuh diri Jens Jeremies. Di final, Madrid memenangi all-Spanish final melawan Valencia dengan skor 3-0 berkat gol-gol Fernando Morientes, Steve McManaman dan Raul. Redondo pun meraih medali juara Liga Champions keduanya.

Bersama Madrid, eks pemain Argentina ini tercatat meraih dua gelar La Liga (1994/95, 1996/97), dua trofi Liga Champions (1997/98, 1999/2000) dan satu titel Piala Interkontinental (1998).