Dampak Brexit, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Bisa Dilarang Tampil di Inggris

Ari Prayoga | 9 Oktober 2019 06:06
Dampak Brexit, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Bisa Dilarang Tampil di Inggris
Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi (c) AFP

Bola.net - Nama-nama pesepakbola tersohor dunia seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo terancam tak bisa lagi masuk dan bermain di Inggris jika kebijakan Brexit resmi disahkan pada akhir Oktober nanti.

Seperti diketahui, negosiasi soal Brexit antara pemerintah Inggris dan Uni Eropa hingga kini belum membuahkan hasil. Jika tak ada perubahan hingga 31 Oktober, maka aturan Brexit yang bakal diterapkan bisa sangat merugikan banyak pihak.

Advertisement

Hukum baru menyatakan bahwa seseorang yang pernah dihukum karena mengemplang pajak tak boleh memasuki wilayah Inggris. Menariknya, banyak pesepakbola top yang terkena kasus pajak ini.

1 dari 2 halaman

Ancaman Bagi Pesepakbola

Permasalahan Brexit ini bisa berdampak pada para pemain berpaspor Uni Eropa yang hendak pergi ke Inggris untuk tampil membela klubnya di ajang Liga Champions atau Liga Europa.

"Ada beberapa pesepakbola sangat terkenal yang yang mendapat hukuman dan hukuman percobaan karena menghindari pajak. Sejauh ini mereka tak pelu khawatir karena mereka memiliki paspor Uni Eropa," ujar pengacara imigrasi, Andrew Osbone kepada The Athletic.

"Namun setelah Brexit, mereka kemungkinan tak akan bisa masuk ke Inggris [karena mereka diperlakukan seperti warga non Uni Eropa. Siapa pun yang mendapat hukuman dalam bentuk apa pun, awalnya adalah Adan tak diizinkan masuk," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Messi dan Ronaldo Terancam

Dua dari sekian banyak pesepakbola yang bermasalah dengan pajak adalah Messi dan Ronaldo. Keduanya sama-sama terjerat kasus pengemplangan pajak di Spanyol.

Pada 2017 lalu, Messi diganjar hukuman penjara selama 21 bulan, meski kemudian ia sukses menggantinya dengan hukuman dalam bentuk denda.

Sementara itu, pada awal 2019 kemarin Ronaldo divonis dengan hukuman bui 23 bulan dan denda senilai 18,8 juta euro terkait kasus penipuan pajak.

Sumber: The Athletic