Atalanta, Tentang Mimpi yang Jadi Nyata
Richard Andreas | 20 Februari 2020 11:00
Bola.net - Atalanta melanjutkan mimpi mereka di Liga Champions. Kamis (20/2/2020) dini hari WIB, Atalanta berhasil mengalahkan Valencia 4-1 pada duel leg pertama 16 besar Liga Champions 2019/20, San Siro.
Kemenangan ini luar biasa, bahkan bermain di 16 besar saja sudah termasuk keajaiban bagi Atalanta. Tidak ada yang menduga pasukan Gian Piero Gasperini ini bisa melaju sampai fase gugur.
Atalanta mulai berani bermimpi ketika keberuntungan membantu mereka di fase grup Liga Champions musim ini. Mereka tergabung di Grup C bersama Manchester City, Shakhtar Donetsk, dan Dinamo Zagreb.
Bagaimana kisah perjalanan Atalanta? Menukil Football Italia, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Hampir Tidak Lolos
Tidak ada yang menduga Atalanta bisa menemani Man City ke fase gugur. Mereka menelan tiga kekalahan, satu hasil imbang, dan dua kali menang.
Untungnya, Shakhtar dan Zagreb tidak benar-benar konsisten di Liga Champions. Atalanta menutup klasemen dengan 7 poin di peringkat ke-2, unggul satu poin dari Shakhtar dan dua poin dari Zagreb.
Lolos ke fase gugur sudah dianggap sebagai sejarah besar untuk Atalanta, publik Bergamo berpesta. Lalu, keberuntungan lagi-lagi memihak mereka. Pada undian fase gugur, Atalanta dipertemukan dengan Valencia.
Tim Spanyol itu tidak lemah, tapi jelas bukan favorit juara. Atalanta setidaknya menghadapkan lawan yang selevel, Valencia pun demikian.
Medan Baru
Bicara pengalaman di Liga Champions, Valencia jauh lebih baik dengan pengalaman segudang. Bagi Atalanta, Liga Champions adalah medan baru, mereka tidak tahu apa pun tentang duel fase gugur.
Bermodalkan kemenangan di fase grup, Atalanta perlahan-lahan memahami betapa sulitnya Liga Champions. Setiap pertandingan sulit, tapi pasukan Gasperini sudah terbiasa menghadapi tim-tim kuat di Italia.
Atalanta adalah tim dengan bahan bakar semangat juang luar biasa. Mereka bisa mengubah taktik tiba-tiba demi memenangkan pertandingan.
Bukan karena Uang
Yang perlu diingat adalah dongeng Atalanta ini tidak dipengaruhi oleh faktor miliarder, Atalanta tidak punya pemilik klub sekelas konglomerat. Beban gaji Atalanta bahkan tidak masuk dalam top 10 Serie A.
Keberhasilan lolos ke 16 besar membuat mereka mendapatkan aliran dana ekstra sebesar 50 juta euro, total beban gaji mereka hanya di angka 36 juta euro.
Kesuksesan Atalanta lebih disebabkan oleh gaya-gaya sepak bola lama. Karena uang yang terbatas, mereka harus pintar-pintar mencari bakat, bersabar, melatih dengan cerdas, dan berinvestasi.
Akademi Atalanta dipuji sebagai salah satu sumber talenta terbaik di Italia. Lalu, ada sosok Gasperini yang patut dipuji karena mampu memaksimalkan potensi timnya.
Dimulai di 2016
Barisan talenta terbaik Atalanta muncul ke permukaan pada musim 2016/17. Pemain-pemain seperti Franck Kessie, Mattia Caldara, dan Roberto Gagliardini membantu Alanta menembus zona Eropa setelah absen hampir selama 30 tahun terakhir.
Saat itu pun Atalanta diperkuat pemain berbakat lainnya seperti Leonardo Spinazzola dan Bryan Cristante. Lalu, setahun berselang, sebagian besar nama-nama itu dijual dengan harga mahal.
Kehilangan bakat tidak membuat Atalanta kesulitan, justru sebaliknya. Mereka bisa memanfaatkan uang hasil penjualan untuk memperkuat skuad, menjaga kestabilan akademi, dan hasilnya bisa terlihat sekarang.
Punya Stadion Sendiri
Yang tidak kalah istimewa, Atalanta ternyata punya stadion sendiri, bukan menyewa kepada pemerintah Italia. Hanya ada empat klub yang memiliki stadion sendiri di Serie A, salah satunya Atalanta.
Hal-hal inilah yang memperkuat fondasi klub, mulai dari akademi, stadion, dan tentunya pelatih. Gasperini mungkin bukan genius taktik, tapi dia tahu caranya memaksimalkan jebolan akademi.
Alanta perlahan-lahan dibentuk menjadi klub besar. Calon raksasa Italia di masa depan.
Sumber: Football Italia
Baca ini juga ya!
- Presiden Atletico Madrid: Anfield? Tua dan Mungkin Tidak Lolos Verifikasi UEFA
- Tottenham Kalah dan Jose Mourinho Cemas karena 3 Pemainnya 'Tewas'
- Atalanta Bantai Valencia, Gasperini: Harusnya Menang 4-0 atau Lebih Banyak
- Kode Keras! Timo Werner Sebut Liverpool Tim Terbaik di Dunia
- Nestapa 2 Klub Inggris di Leg Pertama Babak 16 Besar Liga Champions
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hadapi Liverpool, Atletico Madrid Harus Ingat Nasib Barcelona
Liga Champions 19 Februari 2020, 21:46 -
Tiga Kandidat Juara UCL Versi Morata, Salah Satunya Juventus
Liga Champions 19 Februari 2020, 21:19 -
Hadapi Atletico, Liverpool tak Bisa Hanya Andalkan Dukungan Fans di Anfield
Liga Champions 19 Februari 2020, 19:50 -
Hadapi Atletico yang Defensif dan Banyak Drama, Ini yang Harus Dilakukan Liverpool
Liga Champions 19 Februari 2020, 18:56
LATEST UPDATE
-
Ancaman Bola Mati untuk Timnas Indonesia: Tutup Celah, Tutup Peluang Lawan
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:59 -
Garuda Terluka, tapi Belum Tumbang: Target 3 Poin di Laga Berikutnya
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:52 -
Calvin Verdonk vs Dean James: Siapa Penguasa Sisi Kiri Garuda?
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:42 -
Sinyal Rotasi di Bawah Mistar: Emil Audero Debut Lawan Bahrain?
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:33 -
Tiga Serangkai Bahrain: Ancaman buat Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno
Tim Nasional 23 Maret 2025, 09:21 -
Jadwal Final Swiss Open 2025: Asa Merah Putih di Pundak Fikri/Daniel
Bulu Tangkis 23 Maret 2025, 08:58 -
Prediksi Jerman vs Italia 24 Maret 2025
Piala Eropa 23 Maret 2025, 08:17 -
Prediksi Portugal vs Denmark 24 Maret 2025
Piala Eropa 23 Maret 2025, 08:15 -
Prediksi Prancis vs Kroasia 24 Maret 2025
Piala Eropa 23 Maret 2025, 08:13
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39