6 Pelajaran Final Liga Champions Man City vs Chelsea: Blunder Pep, Senyum Lampard
Asad Arifin | 30 Mei 2021 08:04
Bola.net - Chelsea menjadi juara Liga Champions musim 2020/2021. Pada laga final yang digelar di Stadion Do Dragao, Porto, Minggu (30/5/2021) malam WIB, Chelsea menang dengan skor 1-0 atas Manchester City.
Chelsea tampil agresif sejak menit awal. Sempat punya dua peluang beruntun lewat aksi Timo Werner pada menit ke-15, The Blues baru mencetak gol pada menit ke-42 dari aksi Kai Havertz. Skor 1-0 bertahan hingga laga usai.
Bagi Chelsea, ini adalah gelar juara Liga Champions kedua setelah musim 2011/2012 lalu. Sedangkan, bagi Man City, ini adalah final pertama mereka sekaligus kegagalan menjadi juara Liga Champions.
Lantas, pelajaran apa yang bisa dipetik dari duel final Liga Champions? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Blunder Pep Guardiola
Kecakapan Guardiola meracik taktik tidak perlu diragukan lagi. Dia punya banyak pengalaman di top level. Akan tetapi, ada banyak pernyataan atas keputusannya di final Liga Champions.
Guardiola tidak memainkan Rodri adalah gelandang bertahan murni lainnya. Pep juga tidak memainkan seorang penyerang murni sejak menit awal. Lalu, dia memainkan Raheem Sterting yang performanya tak cukup bagus musim ini.
Situasi makin pelik ketika Pep harus kehilangan Kevin De Bruyne pada babak kedua karena cedera. Well, apakah kegagalan Man City terjadi karena Pep salah memilih starting XI?
Peran Penting NGolo Kante
Seperti di semifinal, NGolo Kante kembali tampil bagus di laga final. Kante sangat dominan di lini tengah. Kante jadi pemain yang paling sering menang duel [11], pemulihan bola [10], dan melakukan tiga tekel.
Sebagai bukti betapa penting peran NGolo Kante di final Liga Champions, UEFA memberikan gelar Player of the Match untuk gelandang asal Prancis.
Senyum Frank Lampard
Frank Lampard punya andil atas sukses Chelsea menjadi juara Liga Champions. Bagaimana pun, Lampard lah yang membangun tim ini. Lampard pula yang membawa Chelsea melaju dari fase grup.
Kai Havertz, pemain yang mencetak gol tunggal kemenangan Chelsea, datang ke Chelsea atas keinginan Lampard. Walau Havertz tidak tampil maksimal era Lampard, tapi tetap saja ada andilnya.
Jadi, Lampard harusnya ikut tersenyum dengan sukses Chelsea ini.
2 Sisi Chelsea
Chelsea ibarat punya dua sisi wajah pada musim 2020/2021, termasuk saat menjadi juara Liga Champions. Di satu sisi, Chelsea adalah tim yang tumpul. Di sisi lain, Chelsea sangat sulit dibobol lawan.
Sejak fase gugur, Chelsea tak pernah mencetak lebih dari dua gol di Liga Champions. Skor paling besar adalah ketika menang 2-0. Begitu juga dengan kekalahan terbesar, 2-0 juga.
Tidak ada pemain yang tampil tajam di lini depan, seperti Erling Haaland misalnya. Akan tetapi, Chelsea punya Edouard Mendy punya catatan sembilan laga nirbobol.
Tuah Pelatih Jerman
Chelsea menjadi juara di bawah kendali Thomas Tuchel, seorang pria asal Jerman. Belakangan, pelatih asal Jerman memang tengah menjadi primadona di sepak bola Eropa.
Pasalnya, pelatih asal Jerman kini tengah menguasai Eropa. Tak percaya? Simak saja nama pelatih dalam daftar klub juara Liga Champions tiga musim terakhir. Semuanya dari Jerman.
Sebelum Tuchel, ada nama Hansi Flick yang menjadi juara Liga Champions secara beruntun.
Sukses Duo Akademi Chelsea
Sukses Chelsea menjadi juara Liga Champions tidak semata karena faktor transfer pemain mahal. Faktor itu memang tidak bisa ditampik, tapi lihat juga peran pemain akademi.
Setidaknya, ada dua pemain dari akademi yang tampil menonjol di Chelsea musim ini. Mereka adalah Mason Mount dan Reece James. Keduanya tampil di final dan menunjukkan performa yang solid.
Sumber: Bola
Baca Ini Juga:
- Cerita Tentang Sepatu Thomas Tuchel: Dari Bos PSG untuk Bawa Chelsea Juara Liga Champions
- Man of the Match Manchester City vs Chelsea: N'Golo Kante
- Nelangsa, Duo Manchester Sama-Sama Gagal di Final!
- Pep Guardiola Bantah Salah Pilih Starting XI di Final Liga Champions
- Azpilicueta: Setelah Final Liga Champions, Kai Havertz Akan menjadi Superstar
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manchester City Diprediksi Kalahkan Chelsea via Adu Penalti
Liga Champions 29 Mei 2021, 23:45 -
Striker Porto: Chelsea Tak Pantas Berada di Final
Liga Champions 29 Mei 2021, 23:15 -
Oscar Sebut De Bruyne Sebagai Salah Satu Gelandang Terbaik Dunia
Liga Champions 29 Mei 2021, 22:15
LATEST UPDATE
-
Istri Thiago Motta Angkat Bicara Usai Pemecatan Suaminya dari Juventus
Liga Italia 24 Maret 2025, 06:17 -
Inter Berharap Sejarah Terulang Setelah Juventus dan Milan Pecat Pelatih
Liga Italia 24 Maret 2025, 06:01 -
Rekor Buruk Thiago Motta Jadi Faktor Utama Pemecatan
Liga Italia 24 Maret 2025, 05:52 -
Hasil Spanyol vs Belanda: Skor 3-3 (Agg 5-5, 5-4 pen)
Piala Eropa 24 Maret 2025, 05:38 -
Hasil Portugal vs Denmark: Skor 5-2 (aet, 5-3 agg)
Piala Eropa 24 Maret 2025, 05:25 -
Kontrak Igor Tudor di Juventus Masih Penuh Misteri
Liga Italia 24 Maret 2025, 05:15 -
Sejarah Pelatih Juventus yang Dipecat di Tengah Musim Sebelum Thiago Motta
Liga Italia 24 Maret 2025, 05:04 -
Man of the Match Timnas Jerman vs Timnas Italia: Moise Kean
Piala Eropa 24 Maret 2025, 04:53
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39