5 Pelajaran Juventus vs Villarreal: Strategi Allegri Sudah Usang?

Yaumil Azis | 17 Maret 2022 07:31
5 Pelajaran Juventus vs Villarreal: Strategi Allegri Sudah Usang?
Juventus tersingkir pada babak 16 Besar Liga Champions 2021/2022 (c) AP Photo

Bola.net - Juventus menyusul PSG, Manchester United dan Inter Milan sebagai klub raksasa Eropa yang tersingkir di babak 16 besar Liga Champions musim ini. Mereka dipastikan terdepak usai kalah dari Villarreal di laga leg kedua.

Pertandingan yang digelar pada Kamis (17/3/2022) dini hari itu berlangsung cukup sengit di babak pertama. Juventus terlihat sedikit lebih baik, tapi Villarreal mampu mempertahankan gawangnya terbebas dari kebobolan.

Advertisement

Semuanya berubah ketika pertandingan memasuki menit ke-78. Dimulai dari Gerard Moreno dan disusul Pau Torres serta Arnaut Danjuma, Juventus pun harus menerima kekalahan 0-3 yang mengubah agregat skor jadi 1-4.

Ada lima pelajaran penting yang patut diketahui oleh Bolaneters terkait pertandingan ini. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

1 dari 5 halaman

Beratnya Hidup Dusan Vlahovic

Beratnya Hidup Dusan Vlahovic

Penyerang Juventus, Dusan Vlahovic. (c) AP Photo

Empat pertandingan sudah Dusan Vlahovic tidak mencetak gol. Apakah sinar penyerang asal Serbia itu bersifat sementara, atau memang skuat Juventus yang sekarang kurang mumpuni untuk memberinya asupan 'bergizi'?

Vlahovic tidak pernah mengalami krisis gol seperti ini selama memperkuat Fiorentina di paruh pertama musim 2021/22. Masa paceklik terlamanya cuma dua pertandingan sebelum rentetan gol dimulai kembali.

Berkaca dari pengamatan Mina Rzouki, sepertinya masalah tidak terletak pada Vlahovic. Para pemain Juventus belum terbiasa dengan keberadaannya di lini depan. Beberapa kali Vlahovic meminta bola namun tidak digubris oleh rekan setimnya.

2 dari 5 halaman

Pentingnya Regenerasi

Pentingnya Regenerasi

Aksi bek Juventus, Daniele Rugani, dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Villarreal pada hari Kamis (17/3/2022). (c) AP Photo

Pemain datang dan pergi, tapi Juventus akan selalu ada. Itulah sebabnya diperlukan regenerasi di dalam skuat, karena karier pemain sangat terbatas.

Juventus harus melakukan regenerasi di jantung pertahanan, dan hukumnya mutlak. Pertandingan melawan Villarreal telah menunjukkan bahwa Daniele Rugani tidak pantas jadi pelapis Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini.

Sejatinya, Juventus sudah berusaha melakukan regenerasi sejak lama. Namun Merih Demiral, Cristian Romero, dan beberapa bek lain dirasa belum mencapai standar tinggi yang telah ditetapkan dua bek veteran tersebut.

Matthijs de Ligt memenuhi persyaratan itu, tapi Juventus tak bisa bergantung terus-terusan kepadanya. Rugani jauh dari standar dan ini akan menjadi PR besar buat Bianconeri pada bursa transfer musim panas mendatang.

3 dari 5 halaman

Mental Runtuh Seketika

Mental Runtuh Seketika

Pemain Juventus, Juan Cuadrado, dihadang Manu Trigueros dari Villarreal dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions hari Kamis (17/3/2022). (c) AP Photo

Juventus tampil dominan sepanjang pertandingan. Namun satu kesalahan membuat mental mereka runtuh seketika. Momen ini seperti menunjukkan bahwa ungkapan 'usaha takkan mengkhianati hasil' hanyalah bualan belaka.

Kebobolan gol penalti pada menit ke-78, siapa yang tidak runtuh saat mendapati momen seperti itu? Terlebih kalau melihat sang lawan yang tak mampu membukukan tembakan tepat sasaran sebelum gol pertama tercipta.

Saat unggul, Villarreal otomatis bertahan mati-matian agar tidak terkejar. Ini membuat beban Juventus semakin berat, apalagi klub besutan Unai Emery tersebut memiliki rekor yang cukup apik di sektor pertahanan.

4 dari 5 halaman

Strategi Allegri Sudah Usang?

Strategi Allegri Sudah Usang?

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri (c) AP Photo

Kekalahan Juventus ini akan menimbulkan pertanyaan: Apakah benar strategi Massimiliano Allegri sudah usang? Tak ada lagi inovasi seperti 'taktik bunglon' yang seringkali jadi penyebab Juventus bisa meraih kemenangan penting.

Mungkin iya. Strategi yang diterapkan Allegri tidak mengalami perubahan berarti sejak meninggalkan Juventus pada tahun 2019 lalu. Strategi yang kaku, minim kreativitas, dan dilengkapi mental 'menyerang secukupnya'.

Namun sepertinya, butuh waktu untuk menjawab pertanyaan ini dengan yakin. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, Allegri tidak memiliki materi pemain sesuai kebutuhan. Opsinya saat ini sangat terbatas.

Adrien Rabiot memang minim kontribusi, tapi siapa yang bisa menggantikannya saat ini dengan cederanya Denis Zakaria dan Weston McKennie? Meminta pemain muda yang belum teruji di saat tuntutan sedang tinggi-tingginya pun bisa membahayakan keselamatan Juventus dan kredibilitas Allegri, serta masa depan sang pemain.

5 dari 5 halaman

Unai Emery Ternyata Hebat, Ya?

Unai Emery Ternyata Hebat, Ya?

Pelatih Villarreal, Unai Emery (c) AP Photo

Villarreal tidak bermain sebaik Juventus pada pertandingan ini dan itu harus diakui. Akan tetapi, Emery pantas mendapatkan apresiasi karena mampu mempersiapkan tim dengan sangat baik untuk menghadapi klub sebesar Juventus.

Lini pertahanan menjadi kekuatan utama Villarreal musim ini. 26 kali kebobolan dari 28 pertandingan - paling sedikit ketiga di antara 10 tim teratas klasemen La Liga - menjadi faktor utama kenapa Villarreal bisa bertengger di peringkat tujuh.

Emery memanfaatkan keunggulan ini dengan sebaik-baiknya. Ketika melihat pertahanannya meninggalkan banyak celah di babak pertama, ia menambah kekuatan dan bermain total bertahan. Siapa sangka, strategi bertahan ini yang membuat mereka menang.