4 Comeback Terbesar di Liga Champions, Akankah AC Milan Menyusul?

Asad Arifin | 16 Mei 2023 14:28
4 Comeback Terbesar di Liga Champions, Akankah AC Milan Menyusul?
Para pemain AC Milan merayakan kesuksesan menyingkirkan Napoli di perempat final Liga Champions 2022/2023 (c) AP Photo/Andrew Medichini

Bola.net - Leg kedua babak semifinal Liga Champions 2022/2023 akan kembali berlangsung. AC Milan harus bertamu ke markas rival sekotanya Inter Milan dan mengusung semangat untuk comeback.

Laga ini akan berlangsung pada Rabu (17/5/2023) dini hari di Stadion Giuseppe Meazza. Nerazurri tampil gemilang pada laga leg pertama babak semifinal tersebut dengan mengantongi defisit dua gol.

Advertisement

Dua gol tersebut disumbang oleh Edin Dzeko dan Henrikh Mkhitaryan yang hanya berjarak tiga menit saja dari gol pertama. Sang tuan rumah justru tidak dapat berkutik dan mengalami kekalahan yang memalukan.

Belum lagi, Rossoneri tampak menurun performanya dalam lima pertandingan terakhir. Anak asuhan Stefano Pioli tercatat mendapat hasil dua kekalahan, dua laga seri, dan satu kemenangan di lima laga terakhir pada semua kompetisi.

Namun AC Milan masih memiliki harapan untuk bisa kembali bangkit pada laga penentu babak final Liga Champions ini. Dalam sejarah tercatat ada laga comeback terbesar di Liga Champions, baca selengkapnya di bawah ini.

1 dari 4 halaman

Barcelona 6-5 PSG, Perempat Final Musim 2016/2017

Barcelona 6-5 PSG, Perempat Final Musim 2016/2017

Barcelona vs PSG (c) AFP

Ini merupakan laga Liga Champions dengan comeback terbesar dari semuanya. Laga ini bahkan memiliki julukannya sendiri yakni La Remontada yang berarti comeback.

Pada leg pertama Paris Saint-Germain diunggulkan dengan defisit empat gol. Namun suasana di Camp Nou berubah setelah Luis Suarez mencetak gol di tiga menit saja. Barcelona mendapat keunggulan lewat gol bunuh diri Layvin Kurzawa namun masih tertinggal.

Hingga akhirnya penalti Lionel Messi memperkecil jarak. 30 menit tersisa, Barce masih butuh tiga gol untuk mengungguli PSG, lewat tendangan bebas dan penalti Neymar, mereka dapat menyamai skor. Kemenangan diamankan Sergi Roberto assist Neymar.

2 dari 4 halaman

Liverpool 4-3 Barcelona, Semifinal Musim 2018/2019

Liverpool 4-3 Barcelona, Semifinal Musim 2018/2019

Selebrasi Divock Origi usai bobol gawang Barcelona. (c) AP Photo

Liverpool menjadi klub ketiga dalam sejarah Liga Champions yang membalikkan defisit tiga gol di leg pertama. Harapan The Reds untuk kembali ke semifinal setelah kalah 3-0 dari Barcelona di Nou Camp tampak tipis, terutama dengan absennya Mohamed Salah dan Roberto Firmino yang dikarenakan cedera.

Tapi Divock Origi bikin gol pada menit ke-7. Pertandingan benar-benar berubah dalam waktu 166 detik setelah jeda ketika pemain pengganti, Georginio Wijnaldum menyumbang dua gol.

Trent Alexander-Arnold juga menjalankan perannya dengan baik. Ia mampu membaca situasi dengan cepat ketika pertahanan Barca mulai menurun dan memberi keunggulan yang tidak terduga bagi Liverpool.

3 dari 4 halaman

Roma 4-4 Barcelona, Perempat Final Musim 2017/2018

Roma 4-4 Barcelona, Perempat Final Musim 2017/2018

AS Roma. (c) AFP

Roma meraih comeback yang tak terlupakan dengan membuat Barcelona berkemas di babak perempat final. Gol bunuh diri Daniele de Rossi dan Kostas Manolas awalnya membantu Barca mencatatkan kemenangan 4-1 pada leg pertama di Camp Nou.

Namun melalui gol telat Edin Dzeko di Spanyol memberi Roma sesuatu untuk dibangun dan sang penyerang mencetak gol di awal leg kedua untuk semakin memberi harapan dan memperkuat semangat skuad.

De Rossi menebus golnya sendiri dengan gol babak kedua dan dengan dalam delapan menit tersisa, Manolas berhasil menyundul bola sepak pojok untuk mengakhiri penantian Roma selama 34 tahun demi meraih tiket ke babak semifinal Liga Champions.

4 dari 4 halaman

Deportivo La Coruna 5-4 AC Milan, Perempat Final Musim 2003/2004

Deportivo La Coruna 5-4 AC Milan, Perempat Final Musim 2003/2004

Deportivo La Coruna vs AC Milan (c) AFP

Deportivo La Coruna kini memang tidak bermain di kasta tertinggi liga Spanyol, melainkan kasta ketiga. Namun mereka pernah mencatatkan sejarah bergengsi di Liga Champions 2003/2004.

AC Milan berangkat ke Spanyol dengan defisit tiga gol dari leg pertama yang berakhir dengan skor 4-1. Namun Deportivo tidak menyerah demi mengamankan tempat di babak semifinal.

Walter Pandiani, yang memecah kebuntuan di San Siro, membawa Spanyol bangkit dan berlari di kandang sendiri. Juan Carlos Valeron dan Albert Luque juga menambah keunggulan menjadi 3-0. Hingga akhirnya Fran González menambahkan gol keempat yang membuat Rossoneri harus pamit dari Liga Champions.

Sumber: BBC, UEFA.com
Penulis: Etza Niki Thalita (Peserta Magang Merdeka 2023)