10 Pemain yang Mendapat Julukan 'Next Diego Maradona' (Bagian 1)

Serafin Unus Pasi | 26 November 2020 18:27
10 Pemain yang Mendapat Julukan 'Next Diego Maradona' (Bagian 1)
Diego Maradona (c) Ist

Bola.net - Duka mendalam tengah menyelimuti dunia sepak bola ketika seorang legenda Diego Maradona menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (25/11/2020). Maradona yang dikenal sebagai playmaker handal sudah melekat di sepak bola, namanya bahkan sering dikaitkan jika ada pemain yang muncul dengan bakat luar biasa.

Diego Maradona pun sangat diagungkan di negaranya Argentina berkat gol-gol penting yang dia ciptakan di perhelatan Piala Dunia 1986. Gol yang disebut sebagai ‘Gol Tangan Tuhan’ dan gol solo runnya yang menjadi goal of the century masih sering disebut-sebut dalam dunia sepak bola.

Advertisement

Berkat aksinya trofi Piala Dunia 1986 diraih Argentina, hal yang bahkan belum bisa dilakukan mega bintang Lionel Messi yang juga pernah disebut sebagai ‘Next Diego Maradona’. Disandingkan dengan nama Maradona tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk pemain asal Argentina.

Kepahlawanannya yang membawa Argentina juara dunia selain memberikan rasa bangga tentu juga memberikan beban besar untuk pemain yang disandingkan dengannya. Selain Messi, ada nama-nama lain seperti Saviola dan Pablo Aimar yang juga memiliki postur tubuh dan gaya permainan yang mirip dengan Maradona.

Disadur dari Bleacher Report setidaknya ada nama-nama lain bersama Aimar dan Saviola yang pernah disebut sebagai ‘Next Diego Maradona’. Siapa saja? Berikut ulasannya.

1 dari 5 halaman

Ariel Ortega

Selepas Diego Maradona menjuarai Piala Dunia 1986, para penggemar tentu menginginkan kejayaan serupa. Menunjuk seseorang sebagai titisan Diego Maradona pun selalu menjadi pilihan, dan Ariel Ortega pernah disebut setelahnya.

Melihat posisi bermain dan postur tubuhnya yang mirip-mirip dengan Diego Maradona, Ortega kemudian menanggung beban sebagai ‘Next Diego Maradona’. Bukan hanya dalam gaya bermain dan posisi, Ariel Orteg juga memiliki sifat yang sama seperti Diego Maradona.

Ortega semakin tenggelam karena gaya hidupnya yang flamboyan dan dekat dengan alkohol. Kesempatan mengembangkan karir di Valencia pun tidak berjalan lancar karena pelatih Claudio Ranieri kala itu tidak menyukai sikapnya.

Sejak saat itu Ortega pun kerap berpindah-pindah klub, namun di level timnas Ortega tampil cukup baik dan memiliki 90 caps dengan 17 gol. Namun, kontroversi yang dilakukannya ketika menyundul Edwin van Der Sar di Piala Dunia 1998 juga membekas dan selalu dikenang.

2 dari 5 halaman

Marcelo Gallardo

Marcelo Gallardo

Marcelo Gallardo (c) AFP

Playmaker selanjutnya yang disandingkan dengan Diego Maradona adalah Marcelo Gallardo yang memiliki 45 caps bersama timnas Argentina dengan raihan 16 gol. Marcelo Gallardo hanya setinggi 1,65 meter dengan tubuh yang kekar yang terlihat mirip dengan Maradona.

Dari gaya permainan Gallardo memiliki gaya yang sedikit berbeda dengan Maradona. Jika Maradona lebih agresif membantu lini serang, Gallardo lebih tenang dan lebih memilih mengatur tempo permainan daripada bergerak destruktif.

Munculnya sebutan ‘Next Diego Maradona’ terjadi ketika Gallardo menjadi pemain dengan bayaran tertinggi ketiga ketika membela D.C United. Media Amerika Serikat pun dengan cepat menarik perhatian khalayak dengan menyebut Gallardo sebagai ‘New Maradona’

3 dari 5 halaman

Juan Roman Riquelme

Juan Roman Riquelme

Riquelme saat berkostum Boca Juniors (c) AFP

Juan Roman Riquelme memulai karir seniornya di Boca Junior klub yang juga pernah dibela Diego Maradona. Riquelme memiliki banyak kesamaan dalam perjalanan karirnya sama-sama membela Boca Juniors, Barcelona hingga Argentinos Juniors.

Sedangkan dari segi sikap dan fisik, Riquelme begitu kontras dengan Diego Maradona. Jika Maradona bertunuh kecil dan berperilaku nyentrik, Riquelme bertubuh lebih besar dan begitu pendiam.

Kesamaannya ketika Riquelme mengikuti jejak Maradona dengan pindah dari Boca Juniors untuk membela Barcelona. Namun, Riquelme tidak bersinar dan malah berselisih dengan pelatih Louis van Gaal kala itu.

Riquelme kemudian lebih menonjol ketika berada di Villarreal dan ketika balik ke Boca Juniors. Riquelme menjadi pemain kedua yang begitu dihormati setelah Maradona di Boca Juniors dan patung dirinya pun dibuat oleh Boca.

4 dari 5 halaman

Pablo Aimar

Pablo Aimar

Lionel Messi dan Pablo Aimar (c) Ist

Pablo Aimar sudah mulai mencuat ketika pindah ke Valencia musim 2000/01, posisi dan penampilan fisiknya mengingatkan kepada Diego Maradona. Pablo Aimar bermain sebagai playmaker yang cerdas ketika menguasai bola, dan memiliki kecepatan yang baik.

Pemain kelahiran Rio Cuarto tersebut memberikan kemampuan yang dibutuhkan Valencia, hingga bisa menaklukan La Liga dua kali pada musim 2001/02 dan 2003/04. Aimar juga turut membantu Valencia meraih trofi Liga Europa pada musim 2003/04.

Tidak hanya di Valencia, Aimar yang sempat meredup akibat cedera yang dideritanya kembali bangkit ketika membela Benfica. Kemitraannya dengan Javier Saviola di lapangan membuat Benfica mendapatkan lima trofi termasuk satu trofi liga selama dibela Aimar.

5 dari 5 halaman

Javier Saviola

Javier Saviola

Javier Saviola (c) AFP

Saviola berposisi sebagai penyerang namun sejak muda, Saviola sudah sering dikaitkan dengan nama Diego Maradona. Awal karirnya di River Plate Saviola dianggap sebagai bintang muda potensial yang bisa mengikuti jejak Maradona dengan berbagai catatan mentereng.

Saviola menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia Junior, mencetak 45 gol dari 86 penampilan di River Plate hingga menjadi pemain terbaik Amerika Selatan di usia 18 tahun. Saviola kemudian mengikuti jejak Maradona dengan hijrah ke Barcelona.

Awal karirnya di Barcelona berjalan mulus dengan musim pertamanya mencetak 21 gol. Meskipun selalu tampil stabil di Barcelona dan rata-rata mencetak 20 gol permusimnya, Saviola disingkirkan demi Samuel Eto’o.

Hingga akhirnya dia tenggelam dengan berpindah ke berbagai klub termasuk Real Madrid. Karirnya baru kembali bersinar ketika dia berada di Benfica dan menjadi bagian penting tim ketika menjuarai liga musim 2009/10.

Sumber: Bleach Report

(Bola.net/Muhamad Raka Saputra)