Satu Dasawarsa Luar Biasa dari RB Leipzig
Serafin Unus Pasi | 15 Juli 2019 18:19
Bola.net - Tahun 2016 jadi tahun bersejarah bagi warga Saxony, negara bagian di timur Jerman. Selama 22 tahun lamanya, mereka berharap memiliki klub yang mewakili mereka di pentas tertinggi sepakbola Jerman, Bundesliga.
Tidak disangka-sangka, doa mereka terjawab tiga tahun lalu. Sebuah klub yang masih seumur jagung, yaitu klub yang baru berdiri selama tujuh tahun berhasil menuntaskan dahaga mereka atas persaingan tertinggi sepakbola Jerman.
Klub tersebut adalah RasenBallsport Leipzig. 19 Mei 2019 lalu pun diperingati sebagai tahun kesepuluh perjalanan RB Leipzig mencatat prestasi-prestasi kecil di persepakbolaan Jerman yang kelak menjadi kebanggaan Saxony.
Baca perjalanan spesial RB Leipzig selama satu dekade terakhir di bawah ini.
Perjuangan Berat di Tanah Kelahiran
Sebuah ironi memang terjadi di kota Leipzig. Kota yang menjadi tempat berdirinya Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) tepatnya pada 28 Januari 1900 ini tidak memiliki wakil yang bisa bersaing di kasta tertinggi sepakbola Jerman.
Beberapa klub lokal pun lahir dan lebur seiring berjalannya waktu hingga pada tahun 1993, untuk pertama kalinya klub asal Saxony tercatat menembus kasta tertinggi Bundesliga dalam rupa VfB Leipzig. Kendati demikian, VfB hanya bertahan selama semusim sebelum terlempar lagi ke divisi dua.
Masalah finansial memaksa mereka berganti nama menjadi Lokomotive Leipzig pada tahun 2004 dan harus bermain dari kasta kelima, NOFV-Oberliga Süd, di mana mereka kelak menyaksikan klub sekota baru yang terlahir lima tahun kemudian.
Titik Balik Takdir
Red Bull GmbH, perusahaan asal Austria yang aktif bersponsor di bidang olahraga, berinisiatif untuk merevolusi sepak bola di kota Leipzig dengan membeli lisensi bermain sebuah klub kecil yang bermarkas 13 kilometer di sebelah barat Leipzig yang bernama SSV Markranstädt. RB Leipzig pun lahir pada 10 Mei 2009 dengan mengakuisisi Markranstädt dan The Zentralstadion sebagai rumah mereka.
Di musim debutnya, mereka berhasil menjuarai Oberliga dengan catatan gol yang impresif: 74 gol dan hanya 17 kali kebobolan. Mendapat promosi ke Regionalliga Nord, mereka mesti berjibaku selama tiga musim sebelum berhasil meraih promosi ke divisi 3 Bundesliga pada tahun 2013.
Setahun sebelumnya, RB Leipzig merekrut figur penting yang kelak menandai promosi beruntun mereka ke divisi 2 Bundesliga, Ralf Rangnick. Kedatangan Rangnick sebagai Direktur Olahraga memberikan dorongan yang pesat bagi RB Leipzig. Ia bahkan sempat turun tangan menjadi pelatih dan mengangkat RB Leipzig promosi ke Bundesliga untuk pertama kalinya pada musim 2015/16. Filosofi RalfBall yang diusung RB Leipzig terbukti menakutkan bahkan bagi tim-tim papan atas.
Macan Baru di Eropa
Musim perdana mereka di Bundesliga hampir saja menorehkan sejarah yang paling mengejutkan, mereka finis sebagai runner-up dan lolos ke Liga Champions UEFA. Prestasi yang mengubah pandangan klub lain terhadap mereka. Trio Timo Werner-Yussuf Poulsen-Emil Forsberg memastikan RB Leipzig tak diremehkan sebagai klub yang masih seumur jagung.
Di musim 2017/18, RB Leipzig menjalani kompetisi antar Eropa untuk pertama kalinya dan hasilnya sama sekali tak mengecewakan. Finis di posisi ketiga pada fase grup, mereka mendapat tiket untuk menyebrang ke fase knock-out Liga Europa di mana mereka berhasil menembus hingga babak perempat final. Musim berikutnya menjadi musim RB Leipzig yang paling dekat dengan trofi perdana mereka. Berhasil menembus babak final DFB Pokal, mereka harus rela menunda mimpi mengisi kabinet trofi setelah dikalahkan Bayern München 3-0.
Memasuki musim 2019/20 ini, RB Leipzig kembali lolos ke Liga Champions. Sang pelatih baru, Julian Nagelsmann, sudah tak sabar untuk turun tangan dan membawa RB Leipzig menyambut Dekade kedua mereka. Dan bukan tidak mungkin kali ini Kabinet trofi mereka bisa terisi hingga penuh.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Belajar Bahasa Jerman, Mourinho Buka Peluang Berkarir di Bundesliga
Bundesliga 14 Juli 2019, 19:59 -
Legenda Jerman Larang Bayern Rekrut Ousmane Dembele
Bundesliga 12 Juli 2019, 10:01 -
Di Balik Penjualan Mats Hummels ke Borussia Dortmund
Bundesliga 11 Juli 2019, 09:15 -
Tidak Terpakai di Juventus, Mario Mandzukic Kembali ke Bayern Munchen?
Bundesliga 10 Juli 2019, 19:20 -
Pelatih Bayern Munchen Dambakan Leroy Sane
Bundesliga 10 Juli 2019, 10:56
LATEST UPDATE
-
Mees Hilgers dan SUGBK: Pertemuan yang kembali Tertunda
Tim Nasional 23 Maret 2025, 15:30 -
Alarm di Lini Pertahanan: Mees Hilgers Cedera, Siapa Penggantinya?
Tim Nasional 23 Maret 2025, 14:59 -
Mimpi Buruk Sydney, Dendam Riffa, Duel Penentu Nasib di SUGBK
Tim Nasional 23 Maret 2025, 13:59 -
Italia di Ujung Tanduk: Gli Azzurri Terancam Tenggelam di Dortmund
Piala Eropa 23 Maret 2025, 13:21 -
Portugal Mencoba Menghidupkan Bara Semangat dari Abu Kekalahan
Piala Eropa 23 Maret 2025, 13:03 -
Jadwal Siaran Langsung Formula 1 China 2025 di Vidio, 21-23 Maret 2025
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21 -
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lupa Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21 -
Otomotif 23 Maret 2025, 12:21
-
Jadwal Lengkap Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 23 Maret 2025, 12:20
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39