Mengintip Rahasia Dominasi 8 Tahun Beruntun Bayern Munchen di Bundesliga
Serafin Unus Pasi | 27 Juli 2020 21:33
Bola.net - Setelah musim yang panjang dan melelahkan, gelaran Bundesliga 2019/20 resmi ditutup pada akhir Juni yang lalu. Di akhir musim ini, Bayern Munchen kembali didaulat menjadi kampiun Jerman musim ini.
Keberhasilan Die Roten merengkuh trofi Bundesliga ini merupakan capaian yang spesial. Pasalnya ini merupakan kali ke-30 Bayern Munchen menjadi juara kasta tertinggi sepakbola Jerman.
Catatan ini semakin spesial jika melihat bahwa gelar ini merupakan gelar kedelapan beruntun The Bavaria. Mereka tidak terhentikan di Bundesliga sejak musim 2011/2012 yang lalu.
Mendominasi sebuah liga selama delapan musim beruntun itu bukan pekerjaan mudah. Lantas bagaimana bisa Bayern menunaikan tugas sulit itu?
Yuk intip ulasan di balik kedigdayaan Bayern Munchen di Jerman di bawah ini.
Awal Yang Sulit
Perjalanan Bayern menuju gelar Bundesliga kedelapan berturut-turut tidaklah mudah. Meskipun ini adalah gelar ke-30 bagi klub yang bermarkas di Allianz Arena itu –yang terbanyak dari tim mana pun di Jerman- ada keraguan apakah mereka bisa melakukannya pada awal musim di bawah asuhan mantan pelatih Niko Kovac.
Kovac dituntun menuju pintu keluar setelah hanya mampu mengamankan lima kemenangan dari 10 pertandingan Bundesliga pertamanya, yang di antaranya terdiri dari tiga kali hasil imbang dan dua kali kekalahan.
Tetapi begitu Bayern menaruh kepercayaan penuh mereka pada pelatih sementara, Hansi Flick, untuk memimpin tim, klub menjadi semakin solid, tumbuh dari kekuatan demi kekuatan dalam perjalanan mereka menuju tahta Bundesliga.
Dengan delapan kemenangan beruntun, dominasi Bayern di Bundesliga tidak lagi terbantahkan. Terlepas dari Bayern, hanya Borussia Moenchengladbach yang berhasil memenangkan tiga gelar liga secara berturut-turut, yang terjadi antara 1975 hingga 1977.
Kedua di Eropa
Juara Bundesliga tersebut saat ini sejajar dengan Juventus untuk gelar beruntun terpanjang di lima besar liga Eropa, dengan tim Italia itu menutup musim ini bersama mahkota Serie A kesembilan berturut-turut.
Bayern juga telah mengamankan gelar sebanyak 15 kali sejak tahun 2000 – ditambah dengan prestasi mereka yang mengalahkan Leverkusen di final Piala Jerman pada 4 Juli lalu, yaitu memenangkan gelar domestik ganda sebanyak 12 kali sejak pergantian abad. Tercatat tidak ada tim lain yang sedominan mereka sebelumnya.
Gaya Berbisnis Uli Hoeness
Melalui etika yang jelas dan kebijakan transfer yang dieksekusi secara efektif, Bayern telah mendominasi Bundesliga sejak tahun 1970-an.
Kekuatan finansial mereka adalah buah dari kelihaian berbisnis mantan presiden Uli Hoeness, yang memimpin selama 40 tahun sebelum mengundurkan diri pada bulan November.
Pemain Ikon
Bayern merekrut nama-nama top, tetapi kemudian memberikan kebebasan pada para pemain tersebut untuk menemukan tempat mereka dalam etos “keluarga” yang menjadi filosofi Der FCB.
Bayern biasanya merekrut pemain di masa muda mereka untuk kemudian menjadi ikon bagi klub di usia matangnya, tetapi sejarah klub dipenuhi dengan nama-nama berbakat yang sudah besar sebelumnya, seperti pemenang Piala Dunia FIFA 2014 Lukas Podolski dan Mario Goetze, yang pada akhirnya gagal mempertahankan tempat di tim utama.
Mia san Mia
Moto klub, diterjemahkan dari bahasa Bavaria, berarti “Kita adalah [siapa] kita”. Ini menunjukkan kepercayaan diri yang luar biasa oleh para suporter dan kecintaan mereka kepada klub.
Dari Generasi ke Generasi
Seperti kebanyakan klub, pelatih kepala cenderung tidak bertahan lama. Flick adalah yang kedelapan dalam satu dekade terakhir, walau posisinya lebih menjanjikan mengingat sejarahnya bersama klub, walaupun singkat.
Ketika cedera mengakhiri karier bermainnya, Hoeness, pemenang Piala Eropa tiga kali dan juara Piala Dunia 1974 dengan Jerman Barat, menjadi manajer dan akhirnya selama 40 tahun bertanggung jawab terhadap prestasi dan masa depan klub.
Bersamanya, mantan striker Bayern dan ikon klub Karl-Heinz Rummenigge, yang dua kali bermain di putaran final Piala Dunia bersama Jerman Barat, telah menjadi CEO sejak 2002.
Calon kuat penerus Rummenigge adalah kiper legendaris mereka Oliver Kahn, sementara direktur olahraga Hasan Salihamidzic adalah mantan pemain yang juga punya lembaran kisah panjang bersama klub.
(Bundesliga)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rencana Transfer Chelsea: Kai Havertz Dulu, Baru Beli Kiper
Bundesliga 25 Juli 2020, 12:40 -
Jika Kai Havertz Gagal, Chelsea Bakal Rekrut Gelandang Top Bundesliga Ini
Bundesliga 25 Juli 2020, 11:00 -
Kalau Tidak Punya Uang, Jangan Harap Dapat Thiago Alcantara, Liverpool!
Bundesliga 25 Juli 2020, 10:20 -
Alternatif Jadon Sancho, MU Bakal Rekrut Kingsley Coman
Liga Inggris 25 Juli 2020, 09:20 -
Jurgen Klopp Puji Thiago Alcantara, Lagi
Bundesliga 25 Juli 2020, 06:57
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Inggris vs Albania: Myles Lewis-Skelly
Piala Eropa 22 Maret 2025, 05:11 -
Hasil Inggris vs Albania: Skor 2-0
Piala Eropa 22 Maret 2025, 04:41 -
Pesan Penyemangat Mees Hilgers Untuk Timnas Indonesia Usai Dihajar Australia
Tim Nasional 22 Maret 2025, 04:32 -
Link Live Streaming Uruguay vs Argentina - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 22 Maret 2025, 03:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39