4 Bek Kiri Kelas Dunia yang Bermain di Bundesliga

1. Sead Kolasinac

Sead Kolasinac (c) TFI

Sead Kolasinac nampaknya memang berjodoh dengan Schalke. Setelah meninggalkan The Royal Blues di tahun 2017 silam, sang bek kembali ke Veltins Arena pada Januari kemarin dengan status pemain pinjaman.

Kolasinac sendiri seakan terlahir kembali setelah kembali ke Schalke. Dalam waktu yang relatif singkat ia mulai menemukan performa terbaiknya di Jerman.

Dalam laga comebacknya, 100% umpan lambungnya sukses menemukan sasaran. Namun dalam keseluruhan karirnya, rasio kesuksesan umpan panjangnya itu berada di angka 42%, masih lebih bagus daripada Angelino yang akurasi umpan panjangnya hanya 35%.

Pada kesempatan bermain melawan Hoffenheim, Kolasinac berhasil memenangkan 64.3% duel udara dan hanya Alphonso Davies yang berhasil mendekati catatan tersebut dengan 58.6 persen.

Kolasinac juga bisa dikatakan sebagai 'jimat' kemenangan Schalke. Sejak periode pertamanya, Schalke mampu memenangkan 48 pertandingan saat Kolasinac bermain. Sementara ketika Kolasinac absen, the royal blues hanya mampu menang sebagai 24 kali.

2. Alphonso Davies

Alphonso Davies (c) Bundesliga

Bayern Munchen berhasil menyudahi musim 2019/2020 dengan sederetan piala yang diraih, Liga Champions, Bundesliga, dan DFB-Pokal. Dari sekian banyaknya pemain Munchen, ada satu nama baru muncul, Alphonso Davies.

Bek kiri muda asal Kanada ini berhasil memainkan peranan penting di Bayern Munchen. Davies mampu mencatatkan rekor baru di Bundesliga dengan kecepatan berlari 22.7mph. Davies dikenal dengan kecepatan kaki dan pace nya yang memukau dan dijuluki ‘RoadRunner’ oleh Thomas Muller rekan setimnya. Ia juga tampak begitu berbahaya jika berada di kotak pinalti lawan.

Dirinya juga menghasilkan statistik operan akurat diangka 88.3 persen dan menjadikannya sebagai pemain dengan operan terakurat melampui Kolasinac yang mengemas 80.6 persen dan Angelino 76.8 persen.

Alphonso Davies memiliki sifat pekerja keras dalam membantu timnya mendapatkan bola kembali. Dalam menyerang ia pun mampu membuat perbedaan dari sayap kiri dan tak jarang Davies melakukan manuver hingga kotak pinalti dan berbuah gol seperti pada semifinal Liga Champion 2019/2020 saat bertemu klub besar Eropa, Barcelona.

3. Raphael Guerreiro

Raphael Guerreiro dan Achraf Hakimi (c) Bundesliga

Raphael Guerreiro belakangan cukup menghebohkan para pengamat sepakbola. Pemain kelahiran Prancis yang membela Portugal ini tampil memukau di Borussia Dortmund berkat gaya bermainnya yang sangat ofensif sebagai bek kiri.

Data statistik memperlihatkan bahwa Guerreiro berperan lebih maju didepan dengan rata-rata 1.7 operan dan selalu menghasilkan satu tembakan per pertandingan, memperlihatkan bahwa ia salah satu bek kiri serbaguna yang dimiliki Dortmund. Raphael Guerreiro telah melakukan 767 operan pada musim 2020/2021 dengan akurasi umpan sukses 88.5 persen, lebih akurat dari Alphonso Davies (88.3).

Bek kiri Portugal ini mampu mengatur dinamika permainan dengan umpan-umpan jauhnya. Mengalihkan permainan dari kiri ke kanan, dari belakang ke depan dengan hampir 72 persen umpan jauhnya berhasil. Banyak pengamat sepakbola yang mengatakan bahwa Guerreiro adalah paket komplit untuk seorang bek kiri masa kini, dan dapat disandingkan dengan Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson. Dari total 97 laga bersama Dortmund ia telah menyumbangkan 18 gol.

4. Angelino

Bek Leipzig, Angelino (c) AP Photo

Angelino merupakan pemain pinjaman dari Manchester City yang sekarang bermain bersama RB Leipzig. Bersama RB Leipzig ia mampu menemukan permainan terbaiknya.

Pemain bertahan yang berbahaya di kotak penalti ini telah mengemas 8 gol bersama RB Leipzig. Berperan penting dalam menghasilkan peluang maupun gol, Angelino pemain berkebangsaan Spanyol ini telah berkontribusi dalam menciptakan gol disetiap 208 menit saat ia bermain. Ia juga mencetak tiga gol dan membuat asis di penyisihan grup Liga Champion membuatnya menjadi sosok menakutkan dalam membantu penyerangan RB Leipzig.

Namun, kekurangan yang ada dalam diri pemain 24 tahun ini adalah akurasi umpan panjangnya. Statistik mencatat bahwa hanya 35% umpan panjang Angelino yang menemui sasaran. Angelino hanya mampu memenangkan memperoleh 50.8 persen duel udara yang ia jalani.

(Bola.net/Muhammad Afif Farhan)