5 Catatan Unik di Balik Gelar All England 2020 Praveen/Melati
Anindhya Danartikanya | 16 Maret 2020 09:17
Bola.net - Pasangan pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti meraih juara All England 2020 usai membekuk wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, dengan skor 21-15, 17-21, dan 21-8 di Birmingham Arena, Minggu (15/3/2020).
Meski bertanding di depan puluhan fans saja, Praveen/Melati tetap tampil percaya diri. Melati memperlihatkan permainan net yang semakin matang. Sementara di belakang, Praveen tampil agresif dengan smash-smash mematikan.
Praveen mengatakan, ia termotivasi oleh dukungan penonton setelah kehilangan gim kedua. Pada gim ketiga, mereka 'mengamuk' dan menghabisi pasangan Thailand 21-8. "Dukungan penonton yang membuat kami bangkit di gim ketiga. Saya mengucapkan terima kasih," kata Praveen.
Praveen/Melati sudah lima kali bertemu dengan Puavaranukroh/Taerattanachai. Mereka sebelumnya telah menang tiga kali. Kemenangan kali ini menambah keunggulan menjadi 4-2. Selain itu, Praveen/Melati tercatat sebagai pasangan ganda campuran keempat Indonesia yang meraih gelar All England.
Berikut ini lima fakta menarik gelar All England 2020 yang diraih oleh Praveen/Melati.
5 Catatan Unik Praveen/Melati di All England 2020
- Trofi kali jadi gelar perdana bagi Praveen/Melati di All England. Namun, Praveen pernah meraih gelar ini pada 2016, saat berpasangan dengan Debby Susanto. Pada final, Praveen/Debby membekuk pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen, dengan 21-12 dan 21-17,
- Gelar Praveen/Melati merupakan gelar keempat bagi ganda campuran Indonesia sepanjang sejarah turnamen. Peraih gelar sebelumnya ialah Christian Handinata/Imelda Wiguna (1979), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2013 dan 2014), dan Praveen Jordan/Debby Susanto (2016).
- Praveen Jordan menyamai pencapaian Tontowi Ahmad dengan dua gelar. Bedanya, Praveen meraihnya dengan pasangan yang berbeda.
- Sepanjang turnamen tahun ini, Praveen/Melati menuntaskan laga dengan tiga gim sejak babak kedua.
- Gelar Praveen/Melati menjadi satu-satunya bagi Indonesia setelah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kalah dari ganda Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Disadur dari: Bolacom/Penulis: Wiwig Prayugi/Editor: Wiwig Prayugi/Dipublikasi: 16 Maret 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Live Streaming Final All England 2020: Minggu, 15 Maret
Bulu Tangkis 15 Maret 2020, 13:35 -
Jadwal Indonesia di Final All England 2020: Minggu, 15 Maret
Bulu Tangkis 15 Maret 2020, 13:27 -
Gagal Pertahankan Gelar All England 2020, Ahsan/Hendra Evaluasi Performa
Bulu Tangkis 15 Maret 2020, 07:33 -
Praveen/Melati Puas Sukses ke Final All England 2020
Bulu Tangkis 15 Maret 2020, 07:27 -
Ogah Ulang Kesalahan 2019, Kevin/Marcus Ingin Juarai All England 2020
Bulu Tangkis 15 Maret 2020, 07:23
LATEST UPDATE
-
Portugal Bersiap Meruntuhkan Tembok Denmark
Piala Eropa 20 Maret 2025, 11:27 -
Raul Asencio, Simbol Harapan Baru bagi Pemain Akademi Real Madrid
Liga Spanyol 20 Maret 2025, 11:15 -
Barcelona dan Kebangkitan Timnas Spanyol: Seberapa Besar Pengaruhnya?
Piala Eropa 20 Maret 2025, 11:08 -
Gelombang Biru Prancis Siap Menggempur Karang Kroasia
Piala Eropa 20 Maret 2025, 10:49 -
Jarang Main di Real Madrid, Arda Guler Kok Masih Dipanggil Timnas Turki?
Piala Dunia 20 Maret 2025, 10:45
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40