Rumah Dibobol Maling, Claudio Marchisio Sempat Ditodong Senjata Api

Dimas Ardi Prasetya | 31 Oktober 2019 19:44
Rumah Dibobol Maling, Claudio Marchisio Sempat Ditodong Senjata Api
Claudio Marchisio (c) AFP

Bola.net - Eks gelandang Juventus Claudio Marchisio menjadi korban perampokan kelompok kriminal bersenjata di rumahnya di Turin.

Aksi perampokan itu terjadi pada Selasa (29/10/2019) malam waktu setempat. Saat itu lima perampok menyatroni rumahnya dan salah seorang di antaranya bahkan mengacungkan senjata kepada Marchisio.

Advertisement

Pria berusia 33 tahun itu sendiri saat itu tidak sendirian. Ia sedang berdua bersama dengan istrinya, Roberta.

Menurut laporan dari Gazzetta dello Sport, kelompok penjahat itu meminta Marchisio untuk menyerahkan barang-barang berharganya berupa uang dan perhiasan. Untungnya baik Marchisio maupun sang istri tidak sampai mengalami luka apa pun.

Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini. Mereka berusaha mencari identitas pelaku dengan memanfaatkan rekaman kamera CCTV.

1 dari 2 halaman

Kesaksian Marchisio

Marchisio kemudian menceritakan kasus perampokan itu kepada Corriere della Serra. Ia mengaku saat itu ia dan istrinya memang sempat ditodong senjata, tepat di kepala.

Ia juga mengaku sang perampok memintanya menunjukkan lemari besinya. Namun karena ia tak punya, maka kawanan perampol itu mengambil apa pun yang ada di hadapannya. Marchisio juga mengaku beruntung saat itu anak-anaknya tak berada di rumah.

“Senjata mereka diarahkan ke kepala kami. Itu sulit, karena saya belum pernah melihat dua senjata sungguhan sebelumnya. Untungnya, kami berhasil tetap berpikiran jernih. Ada lima pria yang masuk ke rumah kami di Vinovo, mereka bertanya di mana kami menyimpan brankas itu. Saya mengatakan kepada mereka bahwa kami tidak memilikinya, tetapi mereka tidak percaya kepada saya. Kami benar-benar tidak memilikinya," kata Marchisio kepada surat kabar Corriere della Sera.

“Pada saat itu, mereka mengambil semua yang bisa mereka temukan dan kemudian pergi. Saya merasa takut dan dan demikian juga istri saya Roberta. Syukurlah anak-anak tidak di rumah. Mereka pergi bermain sepak bola dan Kakek mereka belum membawa mereka kembali," serunya.

“Sebenarnya, pelatih mereka adalah yang pertama mencurigai ada yang salah, karena kami tidak menjawab telepon. Ketika para perampok menyadari seseorang khawatir, mereka mulai bergegas. Itu adalah keberuntungan nyata," ujar Marchisio.

2 dari 2 halaman

Pengaruh Sosial Media

Setelah ditimpa bencana, banyak pesan solidaritas mengalir pada Marchisio, khususnya melalui media sosial. Sayangnya, ada pihak yang tak tahan untuk membuat situasi jadi lebih buruk dari sebelumnya.

“Saya tahu insiden ini terjadi setiap saat, di seluruh dunia. Kali ini terjadi pada kami dan untungnya kami aman dan sehat untuk menceritakan kisah itu. Itu hal yang paling penting, karena saya tidak terlalu peduli dengan harta benda yang diambil. Yang tersisa adalah ketakutan, tetapi terlepas dari itu semua, kami bisa tetap tenang, bahkan dengan pistol diarahkan ke kepala kami," tuturnya.

“Kami sudah berpikir untuk pindah rumah selama bertahun-tahun, tetapi bukan karena masalah keamanan, kami hanya ingin lebih dekat dengan pusat kota Turin. Beberapa unggahan di media sosial bahkan tidak perlu komentar. Ketika saya mengungkapkan ide-ide saya, saya selalu menjaga rasa hormat terhadap orang lain," tegasnya.

“Media sosial dapat membantu kita menemukan lebih banyak tentang kehidupan kita. Saya lebih suka menggunakan media sosial untuk mengekspresikan keinginan kami untuk dunia yang lebih baik. Yang lain, sebaliknya, menggunakannya untuk menghina orang," keluhnya.

Claudio Marchisio saat ini sudah pensiun dari dunia sepak bola. Eks pemain didikan akademi Juventus ini terakhir kali memperkuat klub Zenit St Petersburg di Rusia.

(corrierre della serra)