Legenda Sepakbola Finlandia Berbagi Pengalaman Film Dokumenter
Editor Bolanet | 3 Mei 2013 19:10
- Sosok pesepakbola legendaris asal Finlandia, Jari Litmanen, ternyata menarik perhatian Arto Koskinen untuk dibuatkan film dokumenter. Film ini berjudul Kuningas Litmanen, namun versi populernya, lebih dikenal dengan judul The King- Jari Litmanen.
Sesuai agenda, film tersebut ditayangkan dalam penyelenggaraan Festival Film Eropa atau dikenal Europe on Screen (EOS) yang berlangsung di Jakarta, mulai 3-24 Mei mendatang. Film tersebut, merupakan satu dari 72 film dari 30 negara Eropa yang akan diputar sepanjang festival.
Proses pembuatan film ini memakan waktu dua tahun. Dimulainya, yakni sekitar akhir 2010 lalu, ujar pesepakbola kelahiran Hollola, Finlandia, 20 Februari 1971 tersebut.
Mantan pemain klub Barcelona (1999/2001), Liverpool, Ajax, FC Lahti (Liga Finlandia), Hansa Rostock (Jerman), Malmo FF (Swedia) dan Fulham tersebut menerangkan, yang membuat prosesnya begitu panjang lantaran harus membagi waktu dengan aktivitas utamanya. Yakni, sebagai pesepakbola. Sehingga, dibutuhkan kesabaran ekstra bagi dirinya dan juga tim pembuat film.
Namun, lebih banyak rasa suka yang saya dapatkan dari pada rasa dukanya. Saya tetap merasa apa adanya meski film ini berjudul The King. Tidak sedikit pun, saya merasa tinggi hati, imbuhnya.
Dalam film tersebut, diceritakan proses karier yang melambungkan nama Litmanen dalam pentas sepakbola internasional. Selain itu, menyuguhkan keseharian Litmanen di luar lapangan.
Jari Litmanen sukses menjadi pemain kedua dalam sejarah Finlandia yang mampu tampil sebanyak 100 kali dalam pertandingan internasional. Sebelumnya, pencapain tersebut dimiliki Ari Hjelm yang dilakukannya dalam selang waktu 13 tahun (1983-1996).
Lebih dari satu dekade, nama Litmanen kuat terpatri dalam pentas sepakbola Finlandia. Lihti- begitu panggilannya- memulai debut internasional bersama Timnas pada 22 Oktober 1989. Ketika itu, Finlandia menundukkan Trinidad & Tobago 1-0 di Port of Spain.
Gol pertama yang diperoleh pemain yang mampu menjadi gelandang menyerang dan striker tersebut, dicetak kala negaranya melibas Malta 2-0 di Helsinki, 16 Mei 1991.
Terakhir, Litmanen memperkuat Timnas pada 17 Agustus 2005 lalu, saat menghadapi Makedonia. Total games yang dilakoni Litmanen 98 partai dan 25 gol.
Litmanen menjadi salah satu legenda sepakbola dalam sejarah klub Ajax yang dibelanya selama tujuh musim, 1992-1999, dengan mencetak 126 gol termasuk 24 gol di ajang kompetisi Eropa (rekor pemain Ajax). Dirinya juga berperan besar membantu Ajax menjuarai Liga Champions 1994-1995 dan Juara Dunia Antar Klub 1995, yang mengantarkannya ke posisi ketiga Pemain Terbaik Eropa 1995.
Sementara itu, Direktur Festival Film Eropa, Orlow Seunke, mengungkapkan jika pelaksaan pada tahun ini digelar lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Saat diadakan pada November, biasanya sedang musim hujan, ujarnya.
Namun, dilanjutkannya, yang masih tetap dari festival ini adalah semua film ditayangkan secara gratis. Film-film tersebut akan ditayangkan di Erasmus Huis, Goethe Haus, Instituto Italiano, IFI Salemba, SAE Jakarta, dan Tugu Kuntskring Paleis (dulu Buddha Bar).
Selain pemutaran film, dalam festival ini juga ada workshop tentang tata suara dan sound mixing dari Peter Warnier. Selain di Jakarta, Festival Film Eropa yang tahun ini telah memasuki tahun ke-13 penyelenggaraan. Selain diputar di Jakarta, juga akan berlangsung di Bandung, Medan, Denpasar, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta. (esa/dzi)
Sesuai agenda, film tersebut ditayangkan dalam penyelenggaraan Festival Film Eropa atau dikenal Europe on Screen (EOS) yang berlangsung di Jakarta, mulai 3-24 Mei mendatang. Film tersebut, merupakan satu dari 72 film dari 30 negara Eropa yang akan diputar sepanjang festival.
Proses pembuatan film ini memakan waktu dua tahun. Dimulainya, yakni sekitar akhir 2010 lalu, ujar pesepakbola kelahiran Hollola, Finlandia, 20 Februari 1971 tersebut.
Mantan pemain klub Barcelona (1999/2001), Liverpool, Ajax, FC Lahti (Liga Finlandia), Hansa Rostock (Jerman), Malmo FF (Swedia) dan Fulham tersebut menerangkan, yang membuat prosesnya begitu panjang lantaran harus membagi waktu dengan aktivitas utamanya. Yakni, sebagai pesepakbola. Sehingga, dibutuhkan kesabaran ekstra bagi dirinya dan juga tim pembuat film.
Namun, lebih banyak rasa suka yang saya dapatkan dari pada rasa dukanya. Saya tetap merasa apa adanya meski film ini berjudul The King. Tidak sedikit pun, saya merasa tinggi hati, imbuhnya.
Dalam film tersebut, diceritakan proses karier yang melambungkan nama Litmanen dalam pentas sepakbola internasional. Selain itu, menyuguhkan keseharian Litmanen di luar lapangan.
Jari Litmanen sukses menjadi pemain kedua dalam sejarah Finlandia yang mampu tampil sebanyak 100 kali dalam pertandingan internasional. Sebelumnya, pencapain tersebut dimiliki Ari Hjelm yang dilakukannya dalam selang waktu 13 tahun (1983-1996).
Lebih dari satu dekade, nama Litmanen kuat terpatri dalam pentas sepakbola Finlandia. Lihti- begitu panggilannya- memulai debut internasional bersama Timnas pada 22 Oktober 1989. Ketika itu, Finlandia menundukkan Trinidad & Tobago 1-0 di Port of Spain.
Gol pertama yang diperoleh pemain yang mampu menjadi gelandang menyerang dan striker tersebut, dicetak kala negaranya melibas Malta 2-0 di Helsinki, 16 Mei 1991.
Terakhir, Litmanen memperkuat Timnas pada 17 Agustus 2005 lalu, saat menghadapi Makedonia. Total games yang dilakoni Litmanen 98 partai dan 25 gol.
Litmanen menjadi salah satu legenda sepakbola dalam sejarah klub Ajax yang dibelanya selama tujuh musim, 1992-1999, dengan mencetak 126 gol termasuk 24 gol di ajang kompetisi Eropa (rekor pemain Ajax). Dirinya juga berperan besar membantu Ajax menjuarai Liga Champions 1994-1995 dan Juara Dunia Antar Klub 1995, yang mengantarkannya ke posisi ketiga Pemain Terbaik Eropa 1995.
Sementara itu, Direktur Festival Film Eropa, Orlow Seunke, mengungkapkan jika pelaksaan pada tahun ini digelar lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Saat diadakan pada November, biasanya sedang musim hujan, ujarnya.
Namun, dilanjutkannya, yang masih tetap dari festival ini adalah semua film ditayangkan secara gratis. Film-film tersebut akan ditayangkan di Erasmus Huis, Goethe Haus, Instituto Italiano, IFI Salemba, SAE Jakarta, dan Tugu Kuntskring Paleis (dulu Buddha Bar).
Selain pemutaran film, dalam festival ini juga ada workshop tentang tata suara dan sound mixing dari Peter Warnier. Selain di Jakarta, Festival Film Eropa yang tahun ini telah memasuki tahun ke-13 penyelenggaraan. Selain diputar di Jakarta, juga akan berlangsung di Bandung, Medan, Denpasar, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Bintang Muda RB Leipzig Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:58 -
Syukurlah Fans MU! Cedera Ayden Heaven Tidak Parah dan Segera Latihan Lagi!
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:50 -
Jomplangnya Perbandingan Nilai Pasar Skuad Timnas Indonesia dan Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 16:05 -
Hasil dan Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Piala Dunia 22 Maret 2025, 15:10
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39