LADI Waspadai Penggunaan Doping di Cabor E-Sports Asian Games 2018
Serafin Unus Pasi | 3 Agustus 2018 15:50
Bola.net - - Sebuah ancaman baru siap dihadapi Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) setelah dimasukannya cabang olahraga E-Sports di Aisan Games 2018. LADI mengaku siap untuk mengantisipasi penggunaan doping di cabor baru Asian Games tersebut.
Beberapa gamer profesional beken di Eropa kepada The Guardian mengakui mengkonsumsi Adderall sebagai doping sejak 2015. Salah satunya adalah Kory Friesen, seorang gamer profesionnal di nomor Counter-Strike Global Offensive, yang kemudian dilarang berkompetisi selepas kejuaran ESL One di Polandia pada tahun itu.
Adderall adalah obat berbasis amphetamine yang menjadi stimulator kognitif. Pemakainya akan menjadi lebih waspada, fokus, dan bisa berkonsentrasi penuh selama berjam-jam.
Pengakuan Friesen memicu The Electronic Sports League (ESL) di Eropa untuk menerapkan program anti-doping komprehensif guna menjaring para atlet yang curang dengan menggunakan doping sebagai peningkat performa.
ESL yang berdiri di 1997 memiliki lima juta anggota dan satu juta tim di seluruh dunia. Sebagai organisasi e-sport tertua dan terbesar, langkah antidoping mereka menjadi acuan di dunia e-sports.
Doping peningkat performa akan mengancam industri ini secara global. Kami akan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga integritas e-sports, kata juru bicara ESL,
ESL kini telah memiliki sejumlah aturan yang disusun bersama World Anti-Doping Agency (WADA) untuk mengantisipasi penggunaan doping E-Sports di Amerika Serikat, Australia, dan Asia.
Untuk Asian Games 2018 sendiri Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) akan melakukan tes doping acak sebelum dan saat event berlangsung di semua cabang olah raga. Cabang e-sports yang bersifat eksebishi tidak lepas dari ritual tes ini.
Sesuai arahan dari WADA, LADI tidak akan menyebutkan obat-obatan apa yang masuk dalam kategori doping saat mereka melakukan tes.
Sosialisasi soal antidoping akan dilakukan dengan pendekatan lain, terutama pada proses review hasil tes sebelum Asian Games 2018 dimulai. Kami akan melakukannya secara acak dan mendadak, jelas ketua LADI, Zaini Saragih.
Kehati-hatian dipraktikkan LADI karena sanksi skors dari WADA baru dihapuskan pada Februari 2017.
Kami akan menjaga status aktif LADI saat ini supaya melancarkan Asian Games 2018. Dengan kembali diakui sistem dan orang-orang LADI oleh WADA, kami dapat kembali mengirimkan sampel tes untuk diuji di laboratorium WADA di Thailand, India, Qatar, China dan Jepang, tambahnya lagi.
Genjot Persiapan
Ketua IeSPA, Eddy Lim, menyebut persiapan tim Indonesia yang dilakukan secara online di berbagai tempat telah dipastikannya terbebas dari penggunaan obat-obatan untuk meningkatkan ketahanan tubuh dalam berkompetisi.
Saya meminta mereka menjaga stamina dengan melakukan olah fisik secara rutin, makan dan istirahat dengan teratur. Hal-hal seperti yang biasa dilakukan oleh atlet di cabang lain, sebut Eddy menyangkut persiapan tim e-sport Indonesia ke Asian Games 2018.
Pada Asian Games 2018 e-sports akan dipanggungkan di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 26 Agustus hingga 1 September 2018 dengan harga tiket masuk berkisar dari Rp 30 ribu hingga Rp 100 ribu yang dapat dibeli secara online lewat situs KiosTix.
Ada enam nomor e-sports yang diputuskan Dewan Olimpiade Asia (OCA) akan dipertandingkan di Asian Games 2018, yaitu Arena of Valor, Pro Evolution Soccer, League of Legends, Clash Royale, Heartstone, dan Starcraft 2. Meskipun e-sports bersifat eksebishi, target untuk meraih dua medali emas telah ditetapkan IeSPA untuk tim Indonesia di cabang ini.
Daftar Skuat Timnas E-Sports Indonesia untuk Asian Games 2018
Nama Pelatih dan Atlet E-Sports Indonesia di Asian Games 2018:
1. Arena of Valor: Glen Richard (Julukan: DG Kurus), Farhan Akbari (EVOS Hans), Hartawan Muliadi (GGWP Wyvorz), Ilham Bahrul (GGWP Uugajah), Muhammad (EVOS Ahmad).
2. Pro Evolution Soccer: Rizky Faidan, Setia Widianto (Keduanya dari Tim ALIBAN Wani Adu).
3. League of Legends: Bayu Putera Sentosa (Julukan Cruzher, pelatih), Malik Abdul Aziz (Fakefriend), Felix Chandra (Fong), Ruly Susanto (Whynuts), Peter Tjahjadi (Airliur), Gerry Arisena (Potato), Ericko Lim (Soapking).
4. Clash Royale: Ridel Sumarandak (Benzer Ridel).
5. Hearthstone: Hendry K. Handisurya (Jothree).
6. Starcraft 2: Nyoman Arie Pranasakti (Jaquelton). [initial]
Sumber: Bola.Com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Via Vallen Ikut Tegang Nonton Laga Timnas Indonesia U-16
Bolatainment 2 Agustus 2018, 22:27 -
Merchandise Asian Games Makin Laris Terjual, Omset Tembus Puluhan Juta Per Hari
Bolatainment 2 Agustus 2018, 12:35 -
Sarana Refreshing, Menpora Ajak Atlet Asian Games 2018 Nobar Mission Impossible
Bolatainment 2 Agustus 2018, 11:40 -
Bantu Gadis Kecil Kelainan Darah, Gelandang Persiba Balikpapan Lelang Jersey
Bolatainment 1 Agustus 2018, 17:26 -
Bek Arsenal Ini Jadi Vegetarian karena Terinspirasi Petinju Kelas Berat
Bolatainment 1 Agustus 2018, 14:55
LATEST UPDATE
-
Kontrak Igor Tudor di Juventus Masih Penuh Misteri
Liga Italia 24 Maret 2025, 05:15 -
Sejarah Pelatih Juventus yang Dipecat di Tengah Musim Sebelum Thiago Motta
Liga Italia 24 Maret 2025, 05:04 -
Man of the Match Timnas Jerman vs Timnas Italia: Moise Kean
Piala Eropa 24 Maret 2025, 04:53 -
Indonesia vs Bahrain: Duel Sengit Perebutan Tiket Piala Dunia 2026
Tim Nasional 24 Maret 2025, 02:07
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39