Kisah Putri Bob Marley Selamatkan Timnas Sepakbola Wanita Jamaika

Dimas Ardi Prasetya | 11 Juni 2019 04:00
Kisah Putri Bob Marley Selamatkan Timnas Sepakbola Wanita Jamaika
Skuat Timnas Wanita Jamaika (c) AP Photo

Bola.net - - Putri Bob Marley, Cedella Marley, membangkitkan tim sepakbola wanita Jamaika yang sekarat hingga kini sukses menembus Piala Dunia Wanita FIFA untuk pertama kalinya.

Kisah ini dimulai pada suatu sore, tahun 2014 silam. Saat itu Cedella menerima sebuah pamflet dari putranya, Skip, yang baru pulang sekolah. Pamflet tersebut berasal dari pelatih sepakbola Skip di sekolahnya.

Advertisement

Isinya adalah permohonan pada para orang tua agar mendonasikan uangnya demi mendanai dan membangkitkan tim sepakbola wanita Jamaika, yang kini akrab disapa Raggae Girlz. Sontak saja, ini pamflet tersebut membuat Cedella terkejut. Putri tertua Bob Marley ini kemudian menghubungi beberapa pihak terkait.

Dari situ ia mengetahui informasi bahwa selama empat tahun terakhir, timnas sepakbola wanita Jamaika nyaris mati. Sebab federasi sepakbola di negera tersebut tak bersedia memberikan bantuan dana operasional.

"Saya bahkan tidak tahu kami memiliki tim wanita di Jamaika," ucapnya pada Telegraph. “Dan saya suka sepakbola. Maksud saya, sebelum saya tahu ada tim Reggae Girlz saya mendukung Reggae Boyz (timnas sepakbola putra Jamaika). Dan saya masih melakukannya dengan sepenuh hati. Tapi saya benar-benar tidak tahu (ada timnas wanita)."

“Putra saya, Skip baru saja pulang dari sekolah suatu hari dengan pamfelt di ranselnya. Dan itu adalah seruan untuk mendukung Reggae Girlz. Saya mulai menelepon keesokan paginya ke federasi, hanya bertanya tentang apa ini. Dan ketika mereka mulai berbicara kepada saya, saya menyadari itu adalah masalah yang lebih besar daripada hanya menyumbangkan 10 dolar atau 15 dolar Amerika," tuturnya.

Cedella kemudian menjadi emosi setelah mengetahui alasan mengapa tim sepakbola wanita itu tak mendapat dana dan sempat dibubarkan pada tahun 2006 dan dibiarkan membusuk oleh federasi. Hal itu tak berkaitan dengan masalah teknis karena tim sepakbola pria Jamaika mendapat dukungan penuh dari federasi.

"Itu bukan karena mereka tidak bagus," ia cepat-cepat menambahkan. “Itu karena mereka tidak punya dana. Untuk tim pria memang ya (ada dananya) tapi tidak untuk tim wanita."

Alhasil Reggae Girlz pun disebutnya terpaksa harus mencuci pakaian sendiri, dan bahkan tidak memiliki kebutuhan dasar yang sesuai. Tradisi tukar jersey pun tak mampu mereka lakoni karena jersey mereka hanya satu dan itu pun bukan milik mereka. "Mereka tidak memiliki bra olahraga yang tepat, nutrisi yang tepat.... Saya diberitahu untuk mengirim Granola batangan, tahu Anda itu? Itu tidak menyenangkan. Saya semakin marah," serunya.

Perempuan berusia 51 tahun itu akhirnya turun tangan secara langsung. Ia bekerja keras mengumpulkan dana bagi tim sepakbola itu bersama beberapa anggota tim dan beberapa relawan, termasuk dana dari dompetnya sendiri. Perjuangan itu berbuah sangat manis.

Timnas Wanita Jamaika bisa berpartisipasi di beberapa turnamen, salah satunya 2014 Women's Carribbean Cup dan finis di peringkat kedua setelah di final kalah dari Trinidad dan Tobago. Kini mereka membuat sejarah dengan menjadi tim Karibia pertama yang bermain di Piala Dunia Wanita FIFA, di edisi tahun 2019.

Cedella tidak mengatakan berapa banyak dana pribadi yang harus ia keluarkan selama ini. "Yang bisa saya katakan adalah pada tahun 2014 saya memberi tahu salah satu anak saya ‘Saya tahu Anda benar-benar ingin kuliah tetapi....’" ungkapnya seraya tertawa.

Cedella memang menyumbangkan banyak uangnya sendiri tetapi juga mencoba membuat gebrakan di sekitar tim. Contohnya dengan merilis lagu berjudul "Strike Hard," yang menampilkan dirinya dan saudara-saudaranya yakni Stephen dan Damian. Kampanye Indie-gogo yang menyertainya memberi Reggae Girlz cukup uang untuk dibentuk kembali.

1 dari 2 halaman

Belum Berencana Hengkang


Saat ini Timnas Wanita Jamaika memang bisa bersinar. Namun demikian Cadella menegaskan ia belum memiliki rencana untuk angkat kaki dari tim tersebut.

“Tidak sampai tim tersebut berkelanjutan secara komersial.” Ia berharap tim ini bisa mendapat banyak sponsor, seperti halnya bagi tim pria sepakbola Jamaika ketika mereka lolos ke Piala Dunia Prancis 1998.

Lagi pula, ia mengaku masih tidak percaya federasi akan bersedia membantu mereka. "Mungkin mereka tidak seagresif saya," katanya. "Mereka semua laki-laki. Dalam jas juga. Maksud saya, siapa yang memakai jas untuk ke pertandingan sepakbola?”

2 dari 2 halaman

Keajaiban

Keajaiban

Timnas Jamaika vs Timnas Brasil berduel di laga pembuka Grup C Piala Dunia Wanita 2019, Minggu (09/06). (c) AP Photo


Saat ini Timnas Wanita Jamaika tergabung di Grup C. Lawan-lawan mereka adalah para raksasa yakni Italia, Brasil dan Australia.

Jamaika bukan unggulan jelasnya di grup tersebut. Akan tetapi bagi Cadella itu bukan masalah karena menurutnya mereka 'memiliki hati'.

"Merupakan keajaiban bahwa kita ada di sini," katanya. "Dan jika kita mulai menang, pesta di rumah... ingatlah, Anda menjatuhkan sebutir beras di Jamaika dan katakan pada kami itu pesta dan kami akan berpesta! Tapi saya yakin kami mampu melakukan apa saja," serunya.

Apakah itu termasuk memenangi turnamen tersebut? "Apa saja," tegasnya.

Timnas Wanita Jamaika sendiri sudah melakoni laga perdananya pada hari Minggu (09/06) kemarin. Mereka berhadapan lawan Brasil dan dipaksa bertekuk lutut dengan skor 3-0. Setelah ini Khadija Shaw cs akan berduel melawan Italia.